Tiwul adalah makanan khas kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Kuliner unik ini telah melegenda yang dapat mewariskan kekayaan budaya kuliner nusantara. Tiwul menjadi identitas kabupaten Gunungkidul.
Tiwul merupakan makanan pengganti nasi yang berbahan dasar ketela atau singkong. Tanaman singkong memang cocok ditanam di tanah yang gersang.
Adapun tiwul itu sendiri berasal dari singkong yang dikupas. Lalu dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari, yang disebut gaplek. Habis dijemur, baru gaplek dihaluskan menjadi gelepung atau tepung. Gelepung kemudian diberi sedikit air dan campuran gula merah. Kemudian diratakan. Setelah itu kukus tiwul selama kurang lebih 25 menit. Barulah angkat. Kemudian sajikan dengan taburan kelapa kukus atau gula merah. Makan tiwul dapat juga ditambah dengan lauk, seperti tahu, tempe dan ikan ditambah sambal.
Tiwul memiliki sensasi rasa sedikit manis dan beraroma alami singkong, serta bertekstur menggumpal. Tiwul juga merupakan makanan pengganti nasi. Sehingga dipercaya memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dari nasi dan sangat cocok untuk membantu diet.
Saat ini telah banyak tiwul yang dijual dengan kemasan praktis dan instan. Dan saat ini tiwul juga sudah dijual dengan berbagai variasi rasa sehingga dapat membuat orang tertarik untuk mencoba rasa tiwul ini. Kuliner unik makanan khas Gunungkidul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H