"Bahaya Sedentary Lifestyle Pada Remaja"
I. ABSTRAK
Gaya hidup sedentari, yang ditandai dengan aktivitas fisik yang minimal dan waktu lama yang dihabiskan untuk duduk atau berbaring, semakin menjadi perhatian utama dalam kesehatan masyarakat, terutama di kalangan remaja. Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja.
Ii. PENDAHULUAN
Gaya hidup sedentari, yang merujuk pada aktivitas minimal dan waktu lama yang dihabiskan dalam posisi duduk atau berbaring, semakin menjadi isu penting dalam kesehatan masyarakat global, khususnya di kalangan remaja. Di era digital saat ini, remaja sering kali menghabiskan waktu mereka dengan aktivitas yang memerlukan sedikit atau tidak ada gerakan fisik, seperti menggunakan perangkat elektronik, menonton televisi, dan bermain video game. Perubahan pola hidup ini berpotensi menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa waktu duduk yang berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, gangguan metabolik, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, gaya hidup sedentari juga berhubungan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu keseimbangan energi dan memperburuk kualitas tidur, yang merupakan faktor penting dalam kesejahteraan umum remaja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup sedentari pada remaja meliputi aksesibilitas teknologi, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya dorongan atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik terstruktur. Terlebih lagi, lingkungan sosial dan budaya, seperti norma sosial yang mendukung penggunaan perangkat elektronik atau kurangnya fasilitas untuk olahraga, turut berperan dalam membentuk kebiasaan ini.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak dari gaya hidup sedentari serta faktor-faktor yang mempengaruhinya guna mengembangkan strategi yang efektif untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kesehatan remaja. Artikel ini akan mengeksplorasi pengaruh gaya hidup sedentari pada kesehatan fisik dan mental remaja, serta memberikan rekomendasi untuk intervensi yang dapat membantu mengatasi masalah ini.
III. KAJIAN LITERATUR
1. Remaja
Remaja berasal dari bahasa latin "adolescere" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini memiliki arti luas yang mencakup kematangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Masa remaja dengan jelas menunjukkan sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak (Putri, Nurwati & Budiarti, 2016)