Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Konsep Gerak Satu Dimensi dan Viskositas dalam Peredaran Darah Manusia serta Kesehatan

Diperbarui: 7 Desember 2021   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Dr.Ir. Vina Serevina, M.M.1 dan Inayati Najiha Puteri2, Fisika Dasar, UNJ 2021

Fisika adalah ilmu tentang alam. Hal ini merujuk pada kata fisika yang berasal dari bahasa Yunani yaitu fisikos yang mempunyai arti "alamiah", dan fisis yang mempunyai arti "alam". Dalam kajian tentang alam, fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. 

Sama haknya dengan fisika, biologi juga mempelajari ilmu tentang alam. Biologi dari bahasa Yunani yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti pengetahuan (ilmu). Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan.

Manusia dan lingkungan merupakan kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Semua aktifitas makhluk hidup dalam kehidupan tidak pernah lepas dari fenomena alam. Baik secara disadari maupun tidak disadari dalam beraktifitas makhluk hidup selalu berhadapan dengan fenomena alam. Dalam fenomena alam ini sangat erat dengan hal-hal biologis, namun banyak yang tidak menyadari bahwa di dalam fenomena alam terdapat fenomena fisis. Hal ini membuktikan bahwa antara ilmu biologi memiliki suatu hubungan dengan ilmu fisika.

Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri, salah satunya adalah bergerak. Makhluk hidup bergerak untuk melakukan aktivitasnya, seperti mencari makan, melakukan reproduksi, mempertahankan hidupnya, dan sebagainya. Aktivitas bergerak ini berkaitan erat dengan konsep gerak satu dimensi dalam fisika. Gerak dalam satu dimensi ini termasuk mekanika yang mengkaji gerak suatu benda dan pengaruh lingkungan terhadap gerak benda.

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur yang dapat dirumuskan dengan :

vt2 = v02 + 2.a.s

vt = v0 + a.t 

s = v0.t + 1/2.a.t2

v: kecepatan (m/s)

v0: kecepatan awal (m/s)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline