Pelayanan Kesehatan tidak asing lagi terdengar dimana-mana, setiap orang pasti pernah atau sering melakukukan interaksi dengan istilah Pelayanan Kesehatan. Pelayanan Kesehatan sering dijumpai di fasilitas kesehatan yang diberikan secara professional oleh tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan yang melaksanakan usaha-usaha pencegahan, diagnose, terapi, pemulihan atau penyembuhan penyakit, cidera serta gangguan fisik dan mental.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan tentunya ada interaksi antara pasien dan tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, maupun perawat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik jika memiliki tenaga kesehatan yang terlatih dengan baik. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) menjadi point penting yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan.
Contoh pelayanan kesehatan yang masih dalam peningkatan yakni pencegahan dini stunting di Indonesia. Menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebanyak 24,4% pada tahun 2021. Tenaga kesehatan terutama bidan yang menjadi garda terdepan dalam melayani ibu dan anak, menjadi kunci keberhasilan pelayanan ini.
Bidan harus menguasai keterampilan KIE yang akan digunakan saat berhadapan dengan pasien. KIE ini bertujuan menambah pengetahuan, mengubah sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku, individu atau kelompok yang secara aktif dapat menyelesaikan masalah atau keluhan pasien saat berkunjung di fasilitas kesehatan. Tidak hanya menambah pengetahuan, KIE juga digunakan sebagai sarana mendidik individu dan masyarakat tentang suatu permasalahan yang harapannya dapat mencegah hal yang tidak diinginkan di masa depan.
Dalam melakukan KIE terhadap pasien, tentunya bidan harus mengetahui proses dari pelaksaan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi). Pelaksanaan KIE yang dikatakan berhasil mencangkup 6 hal yang harus diperhatikan yakni:
- Saluran, sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan KIE. Sebagai contoh, ibu hamil yang memeriksakan kehamilan datang berkunjung ke fasilitas kesehatan. Bidan dapat menggunakan sarana seperti buku KIA, buku ini mencangkup edukasi yang lengkap dengan disertai gambar yang mudah dimengerti.
- Pesan, informasi yang disampaikan harus mudah dimengerti dan sesuai dengan keluhan atau alasan kedatangan pasien.
- Penerima, ada audiens atau pasien yang mendapatkan informasi.
- Gangguan, hambatan, keluhan atau alasan kedatangan pasien yang menjadi topik dalam menyampaikan informasi, sehingga informasi yang disampaikan ada arah yang jelas.
- Pengirim, pihak yang memberikan informasi/ komunikator yakni tenaga kesehatan, bidan, perawat.
- Umpan balik, adanya respon atau tanggapan balik dari pasien, tujuannya agar mengetahui apakah informasi yang disampaikan tersampaikan dengan baik atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H