Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Studi Islam oleh Orientalis: Tantangan dan Inovasi di Negara Non-Muslim

Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islamic studies yang dikembangkan oleh para orientalis menghasilkan beberapa pendekattan. Pada abad ke-18 hingga awal abad ke-20, para orientalis menjadikan berbagai disiplin ilmu sebagai pendekattan studi islam. Para orientalis tidak hanya metode studi islam, tetapi juga mempelajari bahasa yang dianggap sebagai bahasa penyebaran agama islam. Mereka juga mempelajari peradaban Asia dan Afrika, terutama yang berkaitan dengan pengaruh agama islam dan sejarah perkembangan agama islam.

hal itu dapat dibuktikkan kemunculan karya karya orientalis yaitu:

*Ecole des Langues Oriental Vicantes di paris tahun 1795

*Description de I'Egypte

*Karya monumental 

*Berisi sistematik yang mempelajari agama islam dari segi sosial,budaya,dan lainnya.

Ada pun juga  tokoh Orientalis yang mengambil porsi dalam mempelajari agama islam,yaitu:

*Armand Pierre Caussin de Parceval 

*Etinne Quatremere 

*Leone Caetani

Mereka tidak hanya buku saja yang di buat tetapi mereka juga membuat beberapa jurnal yang berkaitan dengan studi agama islam,yaitu The Journal of Royal Asaitic (1834) dan Zeitschrif fur Deutsche Morgenlandische Gessellscahft (1845) dalam bahasa jerman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline