Lihat ke Halaman Asli

1250022013 FARAH ESA ARDIYANTI

Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya

Menjadi Santri

Diperbarui: 6 April 2023   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjadi Santri

Hallo sobat...perkenalkan namaku Farah,hari ini aku akan bercerita pengalamanku selama di pondok yang terjadi pada 2016-2022.Pengalaman ini adalah pengalaman pondok setelah menyelesaikan berbagai macam ujian,rasanya antara suka dan duka karena bisa menimba ilmu dipondok selama enam tahun.

Kubuka pintu kamar,udara dingin menusuk tubuhku,ku ambil air wudhu,dan kugelar sajadahku,berdo'a bermunajat kepada pencipta dunia beserta isinya,pagi ini adalah awal hari kehidupan dipenjara suci.Aku segera bersih-bersih dan mengikuti mufradat atau biasanya disebut vocabulary lanjut sholat dhuha dan berangkat sekolah.

Selama dipondok aku bisa belajar dan berkumpul bersama teman-temanku,aku belajar berbagai macam hal,mulai dari mengenal berbagai karakter teman,saling berbagi satu sama lain, dan hidup mandiri jauh dari orang tua,setelah beberapa hari aku mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan pondok.

Suasana dipondok terasa berbeda.Santriwan-santriwati terlihat rapi mengenakan almamaternya.Hari ini sekolah mengadakan apel dan kelas inspirasi pagi,acara ini dilakukan setiap hari senin pagi sebelum masuk kelas masing-masing,kami mendengarkan serta mencatat motivasi yang telah diberikan

Setelah apel usai,tak lupa kami bersalaman kepada ustad-ustadzah terlebih dahulu,lalu kami menuju kelas masing-masing,kebetulan aku tidak ditunjuk untuk memimpim do'a hari ini,sehingga aku dapat membantu membersihkan kelas,aku kagum dengan teman-teman yang sangat antusias belajar hari ini.

Beberapa tahun telah belalu,masa SMP telah usai,kini aku duduk dibangku SMA menjadi pengurus kesehatan dipondok,saatnya dewan pengurus menjalankan tugasnya merawat serta membantu santriwati yang sedang sakit,kami dilantik didepan seluruh santriwati dan ustad-ustadzah bersumpah menjalani tugas sebaik-baiknya.

Mau tidak mau santriwan-santriwati kelas sebelas wajib menjadi dewan pengurus santri menjadi tangan kanan ustad-ustadzah membantu mengurus kegiatan selama dipondok,karena sekolah kami bilingual,maka kami diwajibkan menggunakan dua bahasa yakni bahasa arab dan bahasa inggris,jika melanggar dikenakan sanksi.

Senang rasanya bisa melihat santriwati sembuh menjalani aktifitas seperti sedia kala,karena sejak awal saya suka hal yang berbau medis maupun kesehatan,oleh karena itu saat pemilihan,pilihan pertama saya jatuh pada bagian kesehatan dan pilihan kedua bagian koperasi,puji syukur Allah telah mengabulkan do'a saya.

Satu tahun berlangsung,tak terasa masa jabatan menjadi pengurus telah selesai,kami bisa menjalankan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab,selesai sudah amanah yang diemban selama satu tahun ,kami berterimakasih kepada ustad-ustadzah atas bimbingannya sehingga dapat berjalan lancar.

Enam tahun aku menjalani kehidupan dipondok,banyak pengalaman yang aku dapatkan,dan tidak bisa bisa dilupakan,makan bareng,ngatri kamar mandi bareng,berangkat mengaji bareng,tidak ada yang nandingin pertemanan anak pondok,karena belum tentu itu semua bisa didapatkan diluar sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline