Lihat ke Halaman Asli

Gangguan jiwa ( Waspadalah ! )

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sedikit menggelitik untuk menulis menyaksikan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa. Banyak faktor tentunya yang melatarbelakangi mereka menjadi seperti itu. Seandainya mereka dilahirkan kembali pun, ia pasti tidak minta untuk menjadi seperti sekarang ini.
Di tengah-tengah hidup yang makin keras. Ternyata gangguan jiwa, mental ini tidak mengenal kasta dan status, yaitu dari golongan ekonomi lemah, orang kaya, status pendidikan, dll.
Gangguan jiwa ini akan menyerang siapa saja yang tidak kuat mental, putus asa, berpikiran pendek, menghadapai keseluruhan problematika hidup yang sedang dihadapi. Misalnya adalah jika dari golongan bawah, mereka harus berjuang keras bertahan di tengah-tengah himpitan ekonomi yang semakin sulit untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang semakin mahal. Faktor lapangan pekerjaan. Di tengah himpitan ekonomi tersebut, ada yang tetap berjuang dengan cara-cara yang baik. Dan disisi lain ada juga yang menghalalkan segala cara, misalkan dengan menjual ataupun mencicipi narkoba, merampok, pemalakan dll. Dan untuk keutuhan rumah tangga biasanya akan terganggu.
Bagi keluarga dari golongan menengah ke bawah yang sudah berkeluarga. Seorang ayah dituntut untuk membuat kebutuhan dapur istri tercukupi, biaya pendidikan anak-anak mereka.
Selain itu dari golongan menengah ke atas pun tak luput dari gangguan jiwa. Misalkan, persoalan hutang piutang bisnis, bisnis yang jatuh, jabatan yang dicopot, dll.
Sebenarnya bukan hanya dari segi ekonomi, disisi lain masih ada sosial masyarakat/persaingan yang ketat. Tingkat sensitifitas dan emosional masyarakat meningkat jika sedang ada masalah-masalah diatas. Dan jika tidak kuat mengatasi masalah tersebut akan mengalami goncangan jiwa atau stres.
Nah, otomatis hal ini akan berdampak pada kunjungan ataupun yang terjaring ke rumah sakit jiwa meningkat. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah pihak terkait.
Semoga Indonesia esok hari dan kedepannya menjadi rumah yang nyaman bagi mereka-mereka, kita-kita yang ingin berjuang dengan cara yang baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline