Lihat ke Halaman Asli

Bela Negara Dapat Membangun Karakter Bangsa

Diperbarui: 18 Desember 2018   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, mengatakan, saat ini, salah satu ancaman yang sangat nyata dan merupakan salah satu bentuk penistaan terhadap agama, negara dan bangsa Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa adalah Terorisme. Ancaman terorisme tidak hanya menimbulkan kerugian material dan nyawa serta menciptakan rasa takut dimasyarakat, tetapi terorisme juga telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara.

Saat ini, kata Menhan, diseluruh kawasan dunia sedang menghadapi ancaman teroris Generasi Ketiga. Ciri khusus dari ancaman terorisme generasi ketiga ini adalah kembalinya para militan asing ISIS dari Timur Tengah serta berevolusinya ancaman dari yang bersifat tersentralisasi menjadi terdesentralisasi, yang menyebar keseluruh belahan dunia setelah kekalahan ISIS di Syria dan Irak.

Menurut Menhan, ISIS yang pada mulanya hanyalah kekuatan milisi nasional di Irak yang muncul akibat konflik politik di dalam negeri pasca pemerintahan Saddam Hussien. ISIS hanyalah buah dari konflik politik domestik Irak-Suriah yang tidak ada kaitannya dengan faktor keagamaan.

Ia mengungkapkan, pola operasi dan taktik kelompok teroris ini akan terus berevolusi dan mengalami perubahan agar tidak mudah di-deteksi oleh aparat keamanan.

Misalnya, yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu, kelompok ISIS ini menggunakan modus baru serangan terorisme yang dilakukan oleh satu keluarga utuh dan terjadi dibeberapa tempat di Surabaya serta beberapa aksi teroris di beberapa wilayah di Indonesia.

Menhan menegaskan, mereka ini bukan Islam, karena ajaran Islam adalah ajaran yang damai dan Rahmatan Lil-Alamin dan sangat tidak masuk akal seorang ibu dapat mengajak anak-anaknya untuk melakukan aksi bunuh diri. Sebagai ibu dari anak-anaknya, seyogyanya ia melindungi dan menjaga anak-anaknya dari pelbagai ancaman yang akan membahayakan anak-anaknya bukan malah membunuh anak-anaknya.  Konsep dan Ideologi sesat seperti inilah yang harus kita perangi bersama.

Terorisme telah membuat kita saling curiga dan saling memusuhi. Terorisme pun telah merusak ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur budaya bangsa ini.  Aksi brutal mereka telah merusak tatanan kehidupan dunia dan benar-benar keluar dari ajaran Islam yang memiliki misi di bumi ini sebagai rahmat bagi semuanya, bukan ancaman dan kekerasan kepada manusia. 

KH Ahmad Dahlan juga pernah Berkata;  "Keislaman bukan hanya Allah ada didalam jiwamu, tetapi kehidupan Islam harus menjadi nyata dalam kehidupanmu.

Guna memperkuat mindset bangsa, demi menjaga keutuhan bangsa dan negara, maka pembagunan sistem pertahanan NKRI telah di arahkan dengan mengedepankan totalitas pembangunan kekuatan non fisik atau jiwa bangsa Indonesia melalu kesadaran Bela Negara yang didukung oleh kekuatan TNI bersama alutsistanya.

Strategi pertahanan khas Indonesia tersebut dibangun berlandaskan kekuatan nilai-nilai idealisme hati nurani yang mencerminkan jati diri dan nilai-nilai budaya bangsa di definisikan sebagai strateg pertahanan "Smart Power" yaitu strategi pertahanan yang bersifat defensif aktif yang merupakan penggabungan antara kekuatan "Soft Power" atau non fisik melalui penanaman kesadaran Bela Negara dan penyiapan kekuatan Hard Power dengan sistem pertahanan rakyat semesta. 

Konsep Permesta ini lebih mengedepankan kekuatan rakyat sebagai basis pertahanan negara. Konsep perang semesta yang bercirikan kesadaran Bela Negara ini merupakan modalitas bangsa yang telah terbukti sangat ampuh dan handal guna menangkal seluruh bentuk dan dimensi ancaman terhadap keutuhan dan integritas bangsa dan negara Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline