[caption id="attachment_373294" align="alignnone" width="640" caption="Menhan Ryamizard Ryacudu menjenguk pilot Jupiter yang bertabrakan di Langkawi Hospital, Malaysia"][/caption]
Tim Jupiter merupakan tim aerobatic Angkatan Udara Indonesia. Tim ini menampilkan berbagai demonstrasi udara, kerjasama yang teroganisir, keterampilan yang luar biasa, serta kerja keras, dan semangat pantang menyerah. Tim Jupiter dengan maneuver-manuver yang mengagumkan beberapa kali telah tampil dalam berbagai kegiatan nasional dan internasional.
Tim Jupiter merupakan sebuah tim yang menggabungkan keterampilan pada instruktur penerbang TNI AU, teknologi kedirgantaraan, dan pemeliharaan serta penyiapan pesawat yang luar biasa. Dengan menampilkan kekuatan udara yang kuat melalui sebuah pertunjukan udara.
Tim Jupiter telah menunjukkan eksistensi dan keberadaan Angkatan Udara Indonesia kepada dunia. Kecelakaan yang dialami Tim Jupiter di Langkawi Malaysia ini adalah kali pertama.Pada tahun sebelumnya Tim Jupiter yang juga tampil di Langkawi (acara yang sama), dan mendapatkan standing applause dan decak kagum dari para hadirin yang menyaksikan.
Setelah mengalami kejayaannya, kini Tim JupiterTNI AU mengalami musibah. Pesawat KT-1 B Wong Bee yang sedang melaksanakan latihan di Langkawi, Malaysia, mengalami tabrakan antara satu pesawat dengan pesawat yang lainnya.
Bagaimana kejadian sebenarnya? Menurut keterangan dari TNI Angkatan Udara, pada Selasa, 15 Maret,sebanyak enam pesawat KT-1 B Wong Bee (Tim Jupiter) melakukan latihan rutin pada gladi bersih hari pertama. Hari sebelumnya mereka sudah melakukan familiarisasi di kawasan bandara internasional langkawi (Langkawi Area) di Malaysia.
Namun, Tim Jupiter yang berpengalaman dan sudah berkali-kali melakukan atraksinya di Brunei Darussalam, HUT TNI di Istana Negara, dan di Langkawi pada LIMA 2013 di acara yang sama , itu mengalami kejadian naas.
Pada menit ke-30, tepatnya pada pukul 14.00 waktu setempat (local time) dua pesawat latih yaitu Jupiter 5 (LD 0101) yang diawaki Mayor (Pnb) Sri Raharjo (J 666) dan Letkol (Pnb) Arief Hartono (J 540) bertabrakan saat manuver jupiter wheel pada putaran kedua dengan pesawat Jupiter 6 (LD 0103) yang diawaki oleh Mayor Pnb Humaidi Syarif Romas (J 674) dan Marsma TNI Yadi I Sutanantika (J 279) yang sehari-harinya menjabat Komandan Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta.
Kedua pesawat meledak dan terhempas jatuh di luar area landasan udara dan para awak pesawat seluruhnya melakukan eject (kursi pelontar), dan empat awak pesawat tersebut terjun menggunakan payung yang terdapat pada kursi pesawat. Dapat dipastikan kondisi pesawat total lost dan para awak pesawat seluruhnya selamat. Pesawat yang lainnya yaitu Jupiter 1, Jupiter 2, Jupiter 3 dan Jupiter 4, kemudian kembali landing ke landasan udara Langkawi.Tim Sar dari TUDM langsung mengevakuasi para korban dengan menggunakan helikopter dan ambulance kemudian seluruh korban dilarikan ke langkawi hospital.
Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizad Ryacudu dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Hishammudin Tun Hussein, yang memang berada di Langkawi untuk menghadiri acara LIMA 2015, pada 17 Maret nanti, langsung menjenguk para korban bersama pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia dan Malaysia, di Langkawi Hospital.
Akibat musibah tersebut, kini Tim Jupiter tidak tampil di acara LIMA 2015 di Langkawi, Malaysia. Tim Jupiter ditarik pulang ke Indonesia dan kini sudah berada di Lanud Suwondo, Medan, Sumatera-Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H