Lihat ke Halaman Asli

Cegah Trauma, Ibu Dharma Pertiwi, Kirim Bantuan ke Sinabung

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian yang diderita akibat meletusnya Gunung Sinabung mencapai Rp 1 triliun. Hal itu merupakan dampak bencana terhadap perekonomian di Indonesia.Untuk penanganan erupsi Gunung Sinabung, BNPB mengalokasikan anggaran Rp 148 miliar.

Pada 3 Maret kemarin, Ketua Umum Dharma Pertiwi Koes Moeldoko didampingi Ketua Umum Jalasenastri Penny Marsetio dan Ketua Umum Pia Ardhya Garini Dewi IB Putu Dunia, berkunjung ke korban Gunung Sinabung. Para istri perwira tinggi TNI ini menyerahkan bantuan kepada pengungsi bencana alam erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo Sumatera Utara.

Bantuan secara simbolis kepada Bupati Tanah Karo, Kena Ukur Karo Jambi, di Markas Kodim 0205/TK sebagai Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Erupsi Gunung Sinabung. Bantuan tersebut disalurkan ke 30 titik pengungsian, dengan jumlah 1.878 Kepala Keluarga dan 5.741 jiwa.Sedikitnya 2500 paket tas sekolah yang berisi sepuluh buku tulis, satu pensil, satu penggaris dan satu penghapus, sepuluh ton beras, 2500 dus mie instan, biskuit, dan 2500 liter minyak goring, diserahkan.

Istri Panglima TNI dan istri kepala staf angkatan itu bersama rombongan kemudian mengunjungi beberapa tempat pengungsian seperti di Gereja Batak Karo Protestan Klasik, Kabanjahe Zentrum, Asrama Kodim dan Gedung Serbaguna KNPI. Acara sosial ini masih dikemas dengan “Pendongeng Kemanusiaan Dharma Pertiwi”. Beberapa artis cilik seperti Tegar dan pendongeng nasional dari seluruh Indonesia turut serta menghibur korban Gunung Sinabung.

Menurut Koes Moeldoko, para pendongeng itu adalah “pasukan khusus” yang akan memberi recovery kepada anak-anak agar tidak trauma, sehingga dengan cepat dapat menormalkan kembali alam pikirannya dan menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan anak-anak dapat hidup seperti sediakala, penuh ceria dan bergembira di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan sekolah nantinya.

Kegiatan sosial Dharma Pertiwi ini bertujuan untuk menghibur, memotivasi dan membangkitkan semangat kejiwaan para pengungsi khususnya kepada anak-anak dibawah lima tahun, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Para pendongeng disebar ke seluruh titik pengungsian yang berada di Kabupaten Tanah Karo selama tiga hari dengan harapan tercipta imajinasi anak-anak, sehingga dapat berkreatifitas seperti semula setelah dihibur dengan cerita dari para pendongeng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline