Lihat ke Halaman Asli

Meski Politik Memanas, Kementerian Pertahanan Tetap Fokus Bangun Modernisasi Alutsista TNI

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411273849903117407

[caption id="attachment_343656" align="aligncenter" width="640" caption="Menhan Purnomo Yusgiantoro meninjau Makodiv-2 Kostrad di Malang, Jawa-Timur"][/caption]

Presiden terpilih Jokowi-JK pada 20 Oktober nanti akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Banyak “polemik” muncul setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI. Apalagi partai tertentu tak dapat menerima kekalahannya dengan legowo dan terus merongrong kemenangan Jokowi. Jokowi “dijegal” dengan berbagai cara, tak ada sedikitpun para elit memikirkan bagaimana nasib rakyat kedepan, yang ada adalah ambisius untuk merebut kekuasaan, dengan segala cara, dengan mengorbankan dan mengatasnamakan masyarakat yang tak mengerti apa-apa akan tingkah polah mereka.

Meski kondisi politik di Indonesia memanas, Kementerian Pertahanan (Kemhan) dibawah kepemimpinan Purnomo Yusgiantoro bersama jajarannya, secara professional tetap fokus untuk mengimplementasikan kebijakan umum pertahanan negara. Kebijakan itu meliputi Kebijakan Pertahanan Integratif, Kebijakan Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Nasional, Kebijakan Pembangunan Postur Pertahanan Militer, Kebijakan Permberdayaan Pertahanan Nirmiliter, Kebijakan Pengerahan Kekuatan Pertahanan Militer, Kebijakan Kerja sama Internasional Bidang

Jelang akhir masa pemerintahan Kabinet Bersatu Jilid II (KIB II), Kementerian Pertahanan tetap fokus dalam modernisasi Alutsista TNI sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) pemerintah jangka panjang dalam rangka mencapai Minimum Essenntial Force (MEF) yang ditargetkan tercapai hingga tahun 2029. Kemhan memulai pembangunan kekuatan pertahanan secara besar-besaran sejak tahun 2010, salah satunya dengan mendorong kemajuan industri pertahanan dalam negeri.Selain meningkatkan kemampuan pertahanan, Kemhan dan TNI juga aktif berpartisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia dengan mengirim pasukan pemelihara perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).Ini merupakan amanat konstitusi agar Indonesia aktif dalam perdamaian dunia.

Di Sentul, telah dibangun Indonesia Peace Keeping Center (IPSC) dimana pasukan dari berbagai negara juga melakukan latihan bersama dalam misi pemeliharaan perdamaian. Pembangunan kawasan yang dikenal dengan seven in one ini merupakan ide dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diimplementasikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama pejabat Kemhan dan TNI.

Selain itu, seiring meningkatnya perekonomian nasional, alokasi dana Kemhan/TNI untuk Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 84,4 triliun. Peningkatan itu mendorong Indonesia untuk membeli alutsista, diantaranya pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, rudal pertahanan, kendaraan tempur taktis, kendaraan lapis baja, dan kapal cepat. Modernisasi alutsista tersebut adalah modal untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI dan rakyat Indonesia. Pertahanan dan keamanan juga menjadi syarat utama pembangunan dan pengembangan investasi sebagai kebijakan dalam lima tahun ke depan untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Ketika jaminan keamananbisa diberikan oleh negara, investasi bisa direalisasikan dan pembangunan akan berlanjut.

Dalam kebijakan pertahanan, modernisasi alutsista menjadi salah satu bagian penting dalam memperkuat pertahanan negara. Untuk pengadaan AlutsistaTNI Angkatan Darat, akan diperkuat oleh alutsista seperti kendaraan taktis (Rantis) 4x4, 2,5 ton yang seluruhnya akan masuk pada 2014 ini. Alutsista jenis Meriam Artileri Medan (Armed) 155 mm atau Howitzer (caesar) sebanyak 37 unit 4 diantaranya akan tiba sebelum Oktober 2014.

Sedangkan untuk roket MLRS Astros II juga akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. Rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral dijadwalkan juga tiba sebelum Oktober 2014, khususnya Mistral akan datang sebanyak sembilan unit pada Juni 2014. TNI AD juga akan dilengkapi dengan 114 unit tank Leopard, 28 unit helikopter dan delapan unit Apache tipe AH-64E. Khusus tank Leopard, sebanyak 30 unit telah tiba pada September 2014. Seluruh alutsista tersebut akan memeriahkan Hari Ulang Tahun TNI Ke-69, 7 Oktober nanti di Surabaya, Jawa-Timur.

Untuk modernisasi alutsista TNI AL, pemerintah melalui Kemhan telah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan yang diharapkan sudah bisa memperkuat Indonesia pada 2015. TNI AL juga akan membeli 11 helikopter anti kapal selam dan menghidupkan kembali skuadron anti kapal selam. Untuk Tank Amfibi BMP-3F sebanyak 37 unit sudah selesai proses uji terima. Selain itu, TNI AL juga akan menambah kapal angkut tank sebanyak tiga unit yang dapat digunakan untuk mengangkut tank ringan dan tank berat.

Sedangkan untuk TNI AU, setidaknya ada 102 Alutsista baru pada Renstra pembangunan TNI AU tahun 2010-2014, seperti pesawat tempur F-16, T-50i, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 dan radar. Khusus untuk pesawat tempur T-50i sebanyak 16 unit sudah didatangkan untuk melengkapi pesawat tempur Sukhoi yang sudah datang terlebih dahulu.

Doktrin pertahanan negara Indonesia, tidak memisahkan antara pertahanan darat, laut maupun pertahanan udara. Doktrin pertahanan negara kita memandang seluruh wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah yang terintegrasi dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pengerahan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dilakukan dengan konsep Tri Matra Terpadu.

Dalam konteks tahun anggaran, pelaksanaan program kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan pencapaian kinerjanya masih rendah. Oleh karena itu,Kemhan akan melakukan akselerasi pelaksanaan program kerja agar bisa tepat waktu dengan tidak mengorbankan prinsip-prinsip akuntabilitas. Apa yang dilakukan Kemhan memang perlu mandapat dukungan dariseluruh elemen masyarakat yang mau berpikir untuk NKRI dan kepentingan bangsa dan negara, serta mencintai tanah airnya yaitu tanah air Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline