Lihat ke Halaman Asli

Ceramah atau Mengajar?

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk menyalurkan ilmu yang guru miliki terhadap siswa-siswinya. Sehingga berbagai macam strategi pengajaran, telah diupayakan dari sejumlah guru. Akan tetapi kemudian strategi-strategi ini menjadi kaku ketika proses PBM berlangsung. Dari kekakuan guru mengajar, menimbulkan frustasi pada siswa. Sebagian siswa tidak mampu menerima ilmu yang telah guru salurkan.

Salah satu strategi yang digunakan oleh guru yaitu strategi ceramah. Guru berdiri di depan kelas, lalu membaca buku panduan hingga waktu PBM usai. Memberi peringatan pada siswa yang membuat keributan, atau memberi tugas pada akhir PBM. Siswa duduk dengan manis sambil menyimak isi ceramah guru. Namun pemikiran siswa lebih terfokus pada waktu, “sudah jam barapa, jam berapa kita pulang”. Sungguh sangat disayangkan strategi ini kemudian menjadi bahan ejekan siswa-siswi setelah PBM usai. Ini menyebapkan munculnya rasa bosan pada diri siswa dalam kelas. Siswa tidak di latih untuk kreatif dalam kelas. Siswa hanya cernderung menyimak guru yang sedang berceramah.

Strategi mengajar guru harusnya berfariasi, di sesuaikan dengan kondisi kelas dan kondisi kemampuan siswa. Tentunya strategi yang berfariasi ini juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Bisa memotifasi siswa dalam belajar, juga merangsang pola pikir siswa agar proses PBM berjalan lebih terarah. Guru kemudian bisa menyalurkan ilmunya dan siswa bisa memahami dan memotifasi diri mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline