Lihat ke Halaman Asli

Ram Tadangjapi

Cuma senang menulis

Resensi Film Duck Butter (2018)

Diperbarui: 10 April 2019   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: www.rogerebert.com)

I didn't write this song... but neither did Elvis.

Naima (Alia Shawkat) mendatangi sebuah bar untuk melepaskan kepenatan setelah mengikuti proses syuting sebuah film indie, meskipun selama proses syuting ia merasa kemampuannya diremehkan oleh sutradara.

Di bar tersebut ia bertemu penyanyi bar wanita bernama Sergio (Lala Costa), penyanyi yang cuma bisa bernyanyi tapi tak memiliki kemampuan olah vokal yang baik. Dari perkenalan singkat mereka berdua sepakat untuk menghabiskan malam berdua.

Naima harus menerima kenyataan saat ia dipecat dari produksi film indie padahal ia baru satu hari mengikuti proses syuting. Hal yang membawanya kembali untuk menemui Sergio, meskipun awalnya Naima hanya butuh teman berbicara namun keintimannya dengan Sergio kemudian membawanya kedalam sebuah hubungan yang serba rumit.

Bersama Sergio ia bisa menemukan sebuah pengalaman baru tentang percintaan hingga kehidupan yang ia cari. Naima tahu hubungan ini takkan lama dan dia harus menentukan arah sendiri tanpa melibatkan Sergio.

Lala Costa dan Alia Shawkat (sumber: Screenshot/Dok. Pribadi)

Film arahan Miguel Arteta ini mengangkat cerita tentang hubungan singkat dua orang wanita yang sama-sama kesepian namun tak pernah menemukan apa yang mereka cari. Agak sulit untuk mengikuti alur ceritanya karena terasa terlalu dipaksakan dan seringkali kehilangan cara untuk menghadirkan visualisasi cerita.

Menurut beberapa sumber semua dialog di film ini hasil dari improvisasi para pemeran, skenario hanya memuat gambaran adegan tanpa dialog, karena dialognya improvisasi maka sangat terasa sekali kurangnya kekuatan kata yang diucapkan para pemeran dan tentu saja sangat berpengaruh pada ritme cerita. Yang cukup mengganggu ada beberapa adegan yang kurang penting dan terkesan dipaksakan masuk untuk menambah durasi film.

Untungnya Alia Shawkat dan Lala Costa berhasil membangun chemistry yang baik, keduanya tampak menyatu dalam beragam intensitas emosi karakter yang mereka perankan. Alia Shawkat membuat karakter Naima yang labil dan kurang percaya diri lebih hidup, begitu pula Lala Costa yang memerankan karakter Sergio yang lincah, humoris, namun punya trauma saat kecil mampu tampil baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline