Lihat ke Halaman Asli

Ram Tadangjapi

Cuma senang menulis

Resensi Film Mau Jadi Apa (2017)

Diperbarui: 22 September 2018   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: www.impawards.com)

Tapi apapun yang terjadi harusnya kita gak ninggalin keluarga kita.

Soleh (Soleh Solihun) berhasil mewujudkan cita-citanya untuk masuk Universitas Padjajaran (Unpad), berbagai rencana dan keinginan kemudian terbangun didalam pemikiran Soleh untuk mewarnai kehidupannya sebagai mahasiswa. Soleh ditemani 5 orang teman kampusnya, yaitu Fey (Anggika Bosterli) mahasiswi yang penuh semangat dan sangat atraktif, Lukman (Boris Bokir) yang pandai menggambar dan bermulut besar, Marsyel (Adjis Doaibu) yang menyamakan dirinya dengan Ali Topan, Eko (Awwe) yang sering nyinyir terhadap keadaan, dan Syarif (Ricky Wattimena) si arab yang culun dan konyol, mereka berenam berusaha untuk masuk ke beberapa unit kegiatan mahasiswa namun mereka selalu gagal untuk berprestasi.

Soleh tertarik pada Ros (Aurelie Moremans) teman seangkatannya yang ia kenal pada saat orientasi pengenalan kampus, Soleh dan Ros sama-sama penggemar berat Band Slank yang membuat keduanya cukup dekat. Karena Ros pula Soleh mencoba untuk masuk ke dalam sebuah penerbitan majalah mahasiswa bernama Fakta Jatinangor (Fakjat), namun karena ide tulisan yang hendak Soleh angkat ditolak oleh Panji (Ronal Surapraja) yang menjadi pemimpin majalah tersebut Soleh kemudian memilih untuk mundur.

Melalui obrolan dengan teman-temannya Soleh kemudian menemukan ide untuk membuat sebuah penerbitan majalah tandingan yang rencananya akan memuat hal-hal yang belum pernah dimuat di Fakjat, majalah tersebut kemudian mereka namakan Karung Goni. Meskipun kesulitan mendapatkan segmen pembaca pada awalnya namun lambat laun majalah Karung Goni mulai dikenal dan digemari banyak mahasiswa.

Ditengah keberhasilan Karung Goni mencuri perhatian publik, Soleh dan kawan-kawan harus menghadapi sidang kode etik kampus karena salah satu berita yang mereka muat dianggap mencemarkan nama baik seorang dosen, Soleh pun harus menyelesaikan persoalan pribadinya dengan Ros, bahkan kawan-kawan Soleh pun terhimpit dengan beragam konflik yang mengancam keutuhan pertemanan mereka sekaligus berpotensi membuat majalah Karung Goni dilarang beredar.

Soleh Solihun sebagai Soleh (sumber: www.m.brilio.net)

Film ini merupakan debut penyutradaraan Soleh Solihun yang dibantu oleh Monty Tiwa. Tema ceritanya memang menyorot kehidupan Soleh Solihun ketika menjadi mahasiswa di Unpad, saya cukup terhibur dengan film ini karena dialog-dialognya penuh dengan celetukan komikal yang mengundang tawa terutama pada setengah jam scene-scene awal, sayangnya ketika memasukkan beberapa unsur drama justru kurang menguatkan tema cerita. 

Secara keseluruhan saya cukup puas dengan jalinan cerita yang disajikan selain menghibur tapi juga penuh pesan tentang persahabatan dan perjuangan tanpa harus terkesan menggurui, satu lagi yang membuat terhibur adalah susunan soundtrack dari band-band terkenal pada era 90-an akhir dan 2000-an awal.

Untuk urusan akting para cast sudah berusaha memaksimalkan karakter yang mereka mainkan, meskipun hanya Anggika Bosterli yang berhasil membuat karakter Fey sedikit lebih menarik dengan tingkah atraktifnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline