Lihat ke Halaman Asli

Ram Tadangjapi

Cuma senang menulis

Resensi Film The Constant Gardener (2005)

Diperbarui: 8 September 2018   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: www.rottentomatoes.com)

My work was going to be my own. That's what makes me who I am.

Justin Quayle (Ralph Fiennes) jatuh hati pada seorang mahasiswi cantik bernama Tessa (Rachel Weisz), ia tertarik karena Tessa yang berani mendebatnya pada saat ia memberikan kuliah. Justin dan Tessa kemudian menjalin hubungan istimewa, hingga suatu ketika Justin menerima tawaran untuk menjadi anggota komisi tinggi perwakilan Inggris di Kenya. Tessa kemudian menawarkan diri untuk ikut mendampingi Justin ke Kenya bahkan ia rela menikah dengan Justin jika memang itu diperlukan.

Di Kenya Tessa dan Justin yang sudah terikat pernikahan kemudian menjalani aktifitas masing-masing, Justin sibuk melakukan tugasnya sebagai anggota komisi tinggi sementara Tessa yang memiliki idealisme tinggi terhadap kemanusiaan terlibat pada beberapa kegiatan-kegiatan pendampingan terhadap penduduk Kenya yang masih didera konflik. 

Tessa bersama Dr. Arnold Bluhm (Herbert Kounde) melakukan sebuah riset tentang banyaknya obat-obatan yang belum teruji dengan baik beredar di Kenya, bahkan Tessa harus keguguran karena terlalu sibuk menjalani riset tersebut. Justin sendiri tidak tahu banyak tentang aktifitas istrinya, meskipun dia berusaha meminta Tessa mengurangi sedikit aktifitasnya namun ia tak mampu membendung semangat berapi-api Tessa.

Suatu ketika Tessa dan Bluhm melakukan perjalanan ke sebuah daerah terpencil di pedalaman Kenya, Justin menganggap perjalanan tersebut hal yang wajar karena Tessa memang sering melakukan aktifitas berpergian ke berbagai wilayah di Kenya. Beberapa hari kemudian Justin mendapatkan info dari Sandy (Danny Houston) sahabatnya tentang Tessa yang ditemukan tewas terbunuh di sebuah danau sementara Bluhm hilang secara misterius. 

Justin kemudian harus menghadapi sejumlah teori tentang kematian Tessa termasuk kecurigaan kepolisian setempat yang mengaitkan dirinya dengan kasus tersebut karena ia dianggap mencurigai Tessa berselingkuh dengan Bluhm.

Justin menemukan sejumlah kejanggalan pada kematian istrinya apalagi setelah Bluhm ditemukan tewas mengenaskan Justin semakin yakin istrinya dibunuh secara sengaja. Justin kemudian meneliti kembali sejumlah catatan Tessa yang tersembunyi secara rahasia, ia bahkan melakukan sejumlah perjalanan rahasia dengan dibantu beberapa orang kepercayaan Tessa. 

Justin kemudian menemukan fakta-fakta mengejutkan tentang aktifitas Tessa serta motif Tessa di Kenya yang tidak ia ketahui. Justin pun memilih untuk menyelesaikan pekerjaan Tessa yang belum rampung meskipun ia harus mengalami teror dan pengkhianatan.

Ralph Fiennes dan Rachel Weisz (sumber: www.rottentomatoes.com)

Isu tentang obat-obatan dengan uji lab yang janggal yang banyak beredar di kawasan Afrika bahkan Asia memang belum reda, praktik-praktik ilegal dari sejumlah perusahaan farmasi seringkali hanya menjadi bahan penelitian tanpa ada tindak lanjut. 

Film arahan Fernando Meirelles ini sedikit banyak membuka pemahaman tentang bagaimana culasnya beberapa perusahaan farmasi yang berkongsi dengan beberapa politisi mengakali sejumlah regulasi kesehatan. 

Plot cerita yang diadaptasi dari novel karya John Le Carre ini berusaha menampilkan praktik-praktik culas itu meskipun belum utuh namun gampang diikuti, Fernando Meirelles berhasil memadukan cerita yang jalan ceritanya seringkali flash back dengan keadaan alam dan pemukiman Kenya yang bisa jadi mewakili kondisi keseluruhan benua Afrika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline