Lihat ke Halaman Asli

112022048 Bagus Arif Prakoso

S1 - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

Pesawat Tempur Berteknologi Siluman yang Sulit Terdeteksi oleh Radar

Diperbarui: 9 Januari 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.youtube.com/watch?v=W3AKK3ufHaY

Pesawat siluman merupakan sebuah jenis pesawat udara dibuat untuk memiliki kemampuan stealth, yaitu berteknologi siluman. Tujuannya adalah untuk mengurangi jejak radar pada pesawat tersebut, sehingga menjadi sulit dideteksi oleh sistem radar pertahanan udara musuh. Pesawat ini dibuat dengan cermat untuk tidak hanya menyerap tetapi juga membelokkan gelombang elektromagnetik yang seharusnya dipantulkan kembali ke radar musuh. Pesawat siluman memiliki kemampuan luar biasa untuk menghindari deteksi, baik melalui penglihatan, suara, panas, atau sinyal radio (khususnya radar). Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana pesawat siluman sulit terdeteksi oleh radar.

Proses pendeteksian gelombang radio, juga dikenal sebagai Radar, melibatkan pencegahan agar gelombang tersebut tidak dipantulkan kembali ke radar musuh setelah mengenai pesawat. Hal ini dicapai melalui berbagai metode seperti penyerapan, dimana badan pesawat dilapisi dengan zat bernama Radar Absorbent Material (RAM) yang dapat menyerap gelombang tersebut. Pendekatan lainnya adalah refleksi dalam arah yang berbeda, atau memanipulasi gelombang sedemikian rupa sehingga menyebabkan gelombang tersebut menghilang atau menetralisir satu sama lain. Prinsip inilah yang menjadi landasan bagi pesawat siluman, yang memiliki bentuk tidak konvensional yang berbeda dari pesawat biasa. Bahan Penyerap Radar, juga dikenal sebagai RAM, adalah jenis bahan khusus yang dibuat dengan tujuan untuk menyerap atau mengurangi dampak gelombang elektromagnetik, khususnya yang dipancarkan oleh sistem radar. Tujuan utama di balik penggunaan RAM adalah untuk membatasi atau bahkan menghilangkan kemampuan suatu entitas untuk memantulkan kembali gelombang radar, sehingga menciptakan tantangan berat bagi sistem radar musuh dalam upayanya mendeteksi objek tersebut.

Radar bisa mendeteksi objek dengan membaca pantulan gelombang yang dipancarkan oleh antena lalu terpantul kembali saat mengenai objek. Pesawat siluman memiliki desain yang sudah dirancang agar sebisa mungkin membuang pantulan gelombang ini ke arah lain - agar tidak kembali ke antena pengirim.

https://twitter.com/DefenceDecode/status/1377893319557062657

Kalau gelombangnya tidak kembali ke antena radar yang mengirim, ya berarti objek tersebut tidak akan terdeteksi - seakan-akan gelombang radar tidak bertemu objek apapun saat dipancarkan. Dan ingat bahwa pesawat siluman dilapisi oleh RAM (Radar Absorbent Material) yang mampu menyerap sebagian gelombang.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/65/B-2_Stealth_Bomber_Skin%2C_2009_-_Museum_of_Science_and_Industry_%28Chicago%29_-_DSC06496.JPG

Jadi kombinasi RAM yang bisa menyerap sebagian gelombang ini bila digabungkan dengan desain tubuh pesawat yang membuang pantulan ke arah lain → pantulan gelombang yang kembali ke antena sangat minim, oleh karena itu pesawat siluman lebih sulit terdeteksi.

Tapi hal tersebut hanya berlaku ketika pesawat terbang dengan normal tanpa melakukan manuver yang mengancam. Melakukan manuver yang terlalu ekstrim berpotensi membuat lebih banyak gelombang yang berhasil dipantulkan kembali ke antena sehingga pesawat bisa terdeteksi meskipun hanya sesaat. Selain itu, membawa senjata yang tidak memiliki desain siluman dan tidak dilapisi RAM juga bisa membuat pesawat menjadi lebih mudah terdeteksi.

Contohnya seperti ini, bukan hanya membawa bom dan rudal di bawah sayap, pesawat juga membuka weapon bay yang sudah pasti akan membuat pesawat lebih mudah terdeteksi. Bagian dalam dari weapon bay (penyimpanan internal untuk senjata) tidak dilapisi oleh RAM dan tidak memiliki desain siluman.

Dan terakhir yang paling penting,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline