Lihat ke Halaman Asli

Ibu Bukan Babu

Diperbarui: 23 April 2016   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembilan bulan ia menanggun derita
Bertahun-tahun ia menahan dehaga
berkali-kali ia menangis mendoakanmu
setiap usahanya semata untuk melihatmu bahagia

Ia membesarkamu dengan penuh kasih sayang
namun balasanmu hanya membuatnya bersedih
kau maki, caci dan hina dirinya
kau anggap ia sampah hanya karena kemiskinannya

Ia belai dengan penuh cinta yang begitu ikhlas
namun kau balas dengan membuat hatinya menjerit
terlunta-lunta ia menghidupi sisa umurnya
ia tak pernah berharap kau membalas kasih dan sayangnya


ia begitu ikhlas membesarkanmu
kau suruh ini itu tetap ia turuti
ia berusaha agar engkau tak kecewa
hingga kau dewasa ia mengasuh tampa imbalan

setelah kau berjaya, ia bahagia dalam diam
ibumu bersykur dengan setiap sujud dan do'anya
linangan air mata menjadi penutup rindunya
adakah engkau sadari itu?

apa balasanmu yang begitu engkau banggakan?

Ingat wahai anak manusia
Hargai kasih sayang ibumu
sebab ia bukan Babumu

 

Tinggalkan komentar yang bersifat positif dan bersifat motivasi

Terima Kasih

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline