Lihat ke Halaman Asli

Guru sertifikasi dan TPK yang dipotong

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kasus pemotongan TPK guru sertifikasi dengan alasan kekurangan uang dari pemerintah Lhokseumawe mengundang guru melakukan aksi penuntutan.

masalahnya, ketika guru beraksi dengan penuntutan-penuntutannya kerap dipandang aneh. bagi guru sendiri malah masih merupakan hal tabu. bagaimana tidak, sejarah gerakan guru belum begitu progresif. khususnya di Aceh. lahirnya organisasi non-PGRI saja sudah merupakan rahmat tak terhingga di tengah asingnya guru dengan  alam demokrasi yang memaklumkan multi organisasi.

guru tidak bisa hanya diam dengan perlakuan dari atas. guru sebagai bidan yang melahirkan generasi dengan beragam orientasi politik dan ekonominya, masak harus menjadi p0\enonton di tengah arus perubahan yang demikian massif ini. gerakan guru yang terorganisir adalah keniscayaan.

di Aceh sendiri lahir satu organisasi guru independen yang menamakan diri KOBAR-GB (koalisi barisan guru bersatu). organisasi ini konsen dalam mengadvokasi semua yang berkenaan dengan guru dan permasalahan yang dihadapinya. malah seperti saling adu cepat dengan organisasi lain yang telah lebih dulu ada seperti PGRI.

PGRI dengan segudang pengalaman aksi, tentu saja terlihat lebih berwibawa dan elegan dalam proses advokasi. seperti mengeluarkan kecaman dan press release. ini tentu berkaitan dengan pre

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline