Lihat ke Halaman Asli

Cinta Kita Telah Masuk Jauh ke Mulut Orang Berbudaya

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13028673291747261645

Bagaimanapun Cinta kita telah masuk jauh Ke dalam hikayat orang berbudaya Namun kita menampiknya

Kau penulis aku pembacanya Berhari-hari kita bolak-balik surat kabar Kita tetap jadi pembingung Yang tak tau mengarahkan pikiran

Aku masih sendiri Menyelesaikan tugu ingatan Di kota kita  yang riuh dan bising Dan tak yakin mengartikannya dengan Tafsir-tafsir fiktif Aku pulang selepas magrib Dan listrik sepanjang jalan mengajariku Mengenal huruf balok pada  neonbox lusuh

Sejak kapan kau kenal cinta Sejak tape recorder bekas Rutin kuputarkan lagu qasidah

Aku membenci kegagapan Membohongi dengan parody yang masuk akal

Ah barangkali jika sudah pulas Kita akan bergumam ; “ cinta layak disebut budaya “ Karena semua orang fasih mendefinisikan Maka setiap berita Koran pagi Tak pernah layak dikonsumsi anak-anak

Tapi becak yang kau tumpangi ke tempat kerja Mengingatkan  aku pada nostalgia Tentang kepungan asap knalpotnya yang boros Dan kita harus mabuk, sayang

Sambil belajar mengarang kembali hikayat panjang Walau itu pura-pura

2006. Kampoeng Moelija. Banda Aceh [caption id="attachment_101867" align="aligncenter" width="300" caption="telah masuk ke dalam mulut orang berbudaya.(LENSAKIRI.KKB)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline