Lihat ke Halaman Asli

Setelah Ambil Honor....

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13022779382009808506

apakah filsafat meransang kita dengan kehendak-kehendak? apakah filsuf bercanda tentang hal-hal remeh dengan  raut serius? kita mesti kembali pada lembaran yang sudah kita sudahi berpekan-pekan menamatkan sekali lagi kecintaan kita pada sesuatu yang tak mendatangkan bahagia dalam bentuk uang kita tak secerdas burung meskipun berhari-hari belajar terbang bagaimana hendak mengungguli angin jika jarang berfirasat tentang badai pulanglah dari rahasia yang pada tahun-tahun sebelumnya kita sembunyikan tunjukkan di mana alamat untuk kita titipkan berjilid-jilid gagasan maka, kita berupaya belajar untuk selalu sinis menenangkan kecamuk ketika mencurahkan pikiran pada malam-malam tenang, kita tau kita tak bisa mencipta syair tapi, dari jauh kita acapkali merindui sebaris pesan untuk melelapkan tidur tidur yang selalu terganggu dengan jadwal-jadwal tidur yang memerdekan perut kita dari keroncongan segalanya terbayarkan dengan sedikit basa-basi dan membubuhkan tandatangan kita pantas mengantongi berlembar-lembar uang mengistilahkan sesuatu seenak perut begitu meninggalkan perkantoran bagi kita, memaki dalam bentuk-bentuk catatan dapat dibenarkan meskipun tanpa tanda petik maka, untuk memastikan kita tak sekedar hidup kita mesti terus memanjangkan pikiran dalam bentuk tulisan meledakkannya di koran-koran atas jasa itu kita mendapat imbalan untuk menambal sesuatu yang koyak atau memugar apa-apa yang telah retak tapi, kita tahu beberapa potong kolor mesti diperbarui dengan uang honor 06032011. minggu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline