Sate Ratu yang telah dikunjungi wisatawan dari 84 negara, menjadi salah satu pemenang Kompetisi Ngulik Rasa 2019 yang diselenggarakan oleh Unilever Food Solutions.
Berita ini baru saya dapatkan pekan lalu saat bersama Kompasianer Jogja berkunjung ke outlet Sate Ratu di Jogja Paradise Foodcourt Jalan Magelang, Sleman, DI Yogyakarta. Ketinggalan banget ya, padahal kompetisi tersebut diadakan bulan November 2019. Tapi memang Sate Kanak baru diperkenalkan pada publik Jum'at 24 Januari 2020 sih.. sekitar 2 pekan sebelum kami ke sana.
Hari itu, Selasa 4 Februari 2020 adalah kunjungan keempat saya ke Sate Ratu. Separuh bersama Kompasianer Jogja, separuhnya lagi menikmati sate sendiri. Agak kaget dengan sedikit perubahan outlet Sate Ratu. Ada tambahan atap di depan outlet, seingat saya tempat tersebut jalan setapak menuju Sate Ratu.
Dulu pengunjung bisa melongok pembakaran sate dari jendela yang mengarah ke jalan tersebut, sekarang ditutup supaya asap langsung keluar lewat cerobong. Jadi sekarang Sate Ratu bisa menampung 40 pengunjung di dalam dan 40 pengunjung di luar outlet, tanpa gangguan asap sate.
Saran bagi yang membawa kendaraan pribadi, lebih baik parkir di dalam Jogja Paradise Foodcourt timur outlet Sate Ratu. Selain lebih dekat, juga meminimalisir kehujanan karena awal Februari ini DI Yogyakarta masih sering hujan.
Sate Kanak memang dibuat khusus untuk Kompetisi Ngulik Rasa Unilever Food Solutions, sebelumnya sudah tersedia menu paling hits yaitu Sate Merah, finalis Bango Penerus Warisan Kuliner 2018. Ada Lilit basah, Ceker Tugel, dan Sate Kulit ayam. Selain itu ada Kuah Polos Kalbu Ayam sebagai teman makan sate. Tulisan saat pertama kali berkunjung ke Sate Ratu bisa dibaca tautan ini.
Potongan paha ayam segar menjadi bahan utama Sate Kanak, yang diolah dengan bumbu khas Sate Ratu. Tampilannya sudah terlihat beda dengan Sate Merah, Sate Kanak diperkaya dengan gula Jawa dan Kecap Manis Bango sehingga warnanya lebih gelap, dan paling utama adalah tidak pedas cabe.
Rasa pedas tetap terasa dari bumbu rempah, tapi masih bisa diterima para penikmat sate yang tidak suka pedas, maupun untuk anak-anak. Ciri lain yang membedakan adalah pangkal tusuk sate diwarnai hitam.
Bicara rasa, Sate Ratu adalah jaminan sate ayam yang lezat. Dagingnya empuk dan bumbunya meresap ke semua daging. Yang sangat saya sukai adalah hampir tidak ditemukan gosong pada sate.
Bila ada sedikit hitam pada sate, tidak menjadi arang yang menghilangkan selera makan. Tidak juga kurang matang saat membakar sate, semua dagingnya masak sempurna dan tidak meninggalkan aroma amis daging ayam. Sate Kanak cenderung berasa manis, mengingat bumbunya mengandung gula Jawa dan kecap.
Semua kembali ke selera masing-masing, yang suka pedas makan Sate Merah. Yang tidak suka pedas bisa mencoba Sate Kanak. Kedua menu sate ini tersaji dalam 6 tusuk dengan 4 potongan dadu besar. Makan seporsi dengan nasi, sudah mengenyangkan.