Lihat ke Halaman Asli

Mewujudkan Keinginan Bersepeda bersama Wimcycle

Diperbarui: 24 Maret 2016   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiap kali melihat orang naik sepeda di Car Free Day (CFD) saya hanya merenung, sepertinya menyenangkan bawa sepeda di CFD, bisa bolak-balik dari ujung satu ke ujung jalan lain dengan cepat sambil berolah raga, dan tak perlu khawatir dengan parkir kendaraan.

Sudah puluhan tahun saya tidak memiliki sepeda setelah beberapa onderdilnya dicuri, menyisakan kerangka yang tak bisa dipakai. Sudah berusaha mencari onderdil di beberapa toko tapi tidak menemukan yang pas. Akhirnya kerangka sepeda itu hanya jadi barang rongsok.

Hilangnya jalur lambat dan pepohonan di pinggir jalan juga menjadi faktor saya malas memperbaiki sepeda, toh bila diperbaiki tidak akan dipakai. Apalagi saya tidak lagi memiliki teman bersepeda, teman dan tetangga lebih suka naik motor untuk bepergian.

Pamor sepeda baru naik kembali semenjak muncul program Segoro Amarto dan Car Free Day, sepeda lipat merupakan model terlaris kala itu. Keinginan saya bersepeda kembali muncul, tapi harga sepeda lipat terlalu tinggi bagi saya. Begitulah, bersepeda masih dalam angan.


Bersepeda lagi

Dua tahun lalu saya kembali merasakan bersepeda bersama. Kala itu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Go(w)es Ramadhan 1435 H menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Gowes menempuh rute Stasiun Sepeda Fakultas Kedokteran Gigi UGM – Taman Budaya.

[caption caption="Go(wes) to Ramadhan 1435 H"][/caption]

Acara tersebut dibuka untuk umum, yang tidak memiliki sepeda akan difasilitasi panitia dengan menggunakan sepeda kampus UGM. Saya menjadi peserta tertua dan bukan alumnus, bagi saya yang terpenting bisa bersepeda bersama banyak orang.

[caption caption="Rute Go(w)es to Ramadhan 1435 H"]

[/caption]

Lama tidak bersepeda membuat saya kehabisan tenaga dalam perjalanan pulang dari Taman Budaya kembali ke UGM. Saat berangkat, bersepeda terasa ringan karena jalanan selalu menurun. Tapi ketika pulang, jalanan selalu naik. Butuh tenaga ekstra untuk mengayuh sepeda agar sampai kembali ke UGM. Usai itu badan sakit semua karena jarang berolah raga, sungguh menyenangkan andaikata saya bisa rutin berolah raga bersepeda sambil menikmati CFD.

Hasrat memiliki sepeda kembali muncul saat Sepeda Wimcycle membuka peluang melalui Kompasiana. Dan saya baru teringat keponakan saya memiliki Sepeda Wimcycle. Sepeda tersebut selalu saya pakai ketika saya berada di rumah kakak saya di Pantai Utara Jawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline