Lihat ke Halaman Asli

Laila Nur Fitria

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Perbedaan Parenting Orangtua Zaman Dulu dan Masa Kini: 6 Gaya Pengasuhan yang Sebaiknya Dihindari Pada Era Modern Saat Ini

Diperbarui: 7 Desember 2024   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto Kedekatan Orangtua, Anak dan Cucunya | Sumber Gambar : Website Pendidikan.Com 


"Perbedaan yang sangat terasa jelas antara orangtua zaman dulu dan sekarang. Jadi bisa dibilang, kita serta orangtua zaman dulu seringkali memiliki pandangan yang berbeda mengenai gaya pengasuhan anak."


Tidak bisa dipungkiri, posisi serta peran adanya orangtua dalam membimbing anak-anak terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Sebagai orangtua, tentu kita merasakan perbedaan tersebut, terutama di era digital seperti sekarang ini. Benar, Moms?

Pola asuh anak, atau istilah yang sering kita dengar dengan sebutan parenting, akan terus mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman saat ini. Gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua memiliki dampak besar terhadap pembentukan kepribadian/ karakter anak. Seiring dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, gaya parenting orangtua juga turut mengalami perubahan. Orangtua di masa lalu mungkin lebih banyak memiliki pengalaman lebih dalam mengasuh anak, tetapi tidak semua gaya pengasuhan mereka relevan serta dapat diterapkan dengan efektif pada masa kini.

"Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu" (H.R. Ali bin Abi Thalib)

Ungkapan hadits tersebut diatas menggambarkan upaya yang harus dipilih orangtua dalam gaya pengasuhan pada anak mereka. Orangtua yang mendidik pada masa kini akan jelas berbeda dengan zaman dulu. Adanya faktor latar belakang orangtua serta pengetahuan mereka tentang gaya pengasuhan turut mempengaruhi cara mendidik anak dengan baik di tengah perkembangan zaman. Meskipun begitu, tidak semua pola asuh orangtua zaman dulu buruk. Beberapa di antaranya mungkin masih relevan, dalam artian selama gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua kita tidak menimbulkan dampak yang buruk pada anak boleh untuk di diskusikan. Sesekali kita izinkan orangtua kita juga mengajarkan cucunya nilai pengajaran yang baik sesuai dengan pandangan serta cara yang dimiliki.

Lalu, apa saja sih perbedaan antara orangtua zaman dulu dan sekarang? Yuks Moms, Kita Pahami Perbedaanya

Gaya Pengasuhan Zaman Dulu

1. Orangtua Zaman Dulu mendisiplinkan anak melalui fisik

       Seringnya kita mendengar kalau orangtua kita sering menggunakan hukuman fisik untuk mendisiplinkan anak, sementara sekarang lebih mengutamakan pendekatan yang mengedepankan pemahaman, komunikasi serta pendekatan pada anak. seperti halnya anak yang tidak nurut pada orangtua akan langsung diberikan hukuman dengan mencubit, mengurung anaknya di kamar mandi, memukul dan lain sebagainya. Namun, jika hal tersebut diterapkan pada masa kini, anak akan cenderung lebih merasa takut yang berlebih, trauma akan pengasuhan masa lalu, dan lainnya.

2. Sikap Otoriter dan Kontrol Ketat Orangtua

      Sikap Orangtua dulu yang cenderung pada aturan yang kaku sering menimbulkan adanya luka atau gejolak dari anak. seringkali mereka akan merasa kurang bisa mengekpresikan dirinya. Aturan orangtua dulu pada anak seringkali menjadi suatu hal yang tidak dapat dirubah serta ditoleransi. Kontrol ketat orangtua berupa pembatasan jam bermain, pengawasan yang lebih intens, dan lain sebagainya. 

3. Orangtua Dulu hanya mengandalkan Petuah dari Generasi Sebelumnya, namun sekarang sudah banyak sumber Informasi Pembelajaran

      Salah satu hal yang dapat kita rasakan perbedaanya yakni adalah informasi yang didapatkan antara orangtua dulu dengan sekarang. Kalau orangtua dulu hanya lebih melihat pada nasihat serta petuah dari nenek moyangnya. Sedangkan, orangtua saat ini akan mengakses informasi seputar gaya pengasuhan atau apapun berdasar pada gadget atau media sosial.

Ilustrasi Kedekatan Orangtua | Sumber Gambar : Alodokter.com


Gaya Pengasuhan Orangtua Masa Kini 

1. Orangtua Zaman Sekarang Mendisiplinkan Anak dengan Pendekatan yang Mengedepankan Pemahaman

     Saat ini, orangtua lebih memilih pendekatan yang mengutamakan komunikasi dan pemahaman dalam mendisiplinkan anak, dibandingkan dengan hukuman fisik. Anak yang tidak menurut akan lebih diajak berdiskusi dan diberikan penjelasan mengapa peraturan tersebut penting. Pendekatan seperti ini berfokus pada emosi anak, membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka, dan menghindari trauma atau rasa takut berlebih akibat hukuman fisik. Jika Moms pernah mendengar gaya pengasuhan gentle parenting yang mungkin saat ini banyak diterapkan orangtua muda, pola pengasuhan tersebut cenderung mengedepankan komunikasi efektif dengan anak dan mengajari anak meregulasi emosi melalui pemahaman dan pengertian pada anak. 

2. Sikap Demokratis dan Pengawasan yang Lebih Fleksibel dari Orangtua Orangtua Dulu 

      Orangtua zaman sekarang cenderung menerapkan pola asuh yang lebih demokratis, dengan memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri dan mengambil keputusan. Aturan yang diterapkan tidak lagi kaku dan lebih fleksibel, memberikan kesempatan bagi anak untuk berdiskusi, bertanya, dan bahkan memberi masukan. Pengawasan juga lebih disesuaikan dengan kebutuhan anak dan tidak terlalu mengekang, sehingga anak merasa lebih dihargai dan dipahami.

3. Orangtua Sekarang Mengakses Berbagai Sumber Informasi untuk Pembelajaran

      Perbedaan besar terlihat pada cara orangtua mengakses informasi terkait pengasuhan. Jika orangtua zaman dulu lebih mengandalkan nasihat dan petuah dari generasi sebelumnya, orangtua sekarang lebih cenderung menggunakan teknologi, seperti media sosial, internet, dan berbagai aplikasi untuk mencari informasi. Mereka aktif mengikuti perkembangan gaya pengasuhan modern melalui artikel, video, dan webinar yang bisa diakses dengan mudah, sehingga dapat memperkaya pengetahuan mereka dalam mendidik anak.

4. Sikap Kemandirian Anak dari Gaya Pengasuhan Saat ini

      Pada zaman dahulu, pengasuhan sangat menekankan pentingnya kemandirian anak, namun sering kali hal ini diterapkan dengan disiplin yang ketat, di mana anak diharapkan untuk selalu menuruti perintah dan berkorban. Sementara itu, dalam pengasuhan modern, kemandirian anak lebih didorong melalui pendekatan yang lebih terarah dan pemberdayaan. Orangtua masa kini lebih cenderung memberi kebebasan pada anak untuk membuat pilihan mereka sendiri dan belajar dari pengalaman serta kesalahan yang mereka hadapi.

   Nah, setelah kita memahami perbedaan-perbedaan antara pola pengasuhan orangtua zaman dulu dan sekarang, moms dapat memanfaatkan yang terbaik dari kedua generasi untuk membimbing anak-anak menuju masa depan yang cerah. Menghargai nilai-nilai pengasuhan dulu dengan mengintegrasikan pendekatan modern merupakan kunci untuk mengembangkan generasi emas di era yang terus berkembang ini. Setujukah Anda Moms? Untuk lebih memberikan pengasuhan yang cocok serta terbaik untuk Anak-anak kita, sebagai orangtua kita perlu menghindari 6 Gaya Pengasuhan yang kurang relevan dengan saat ini!

a. Orangtua yang merasa paling benar

   Orangtua sering merasa lebih berpengalaman dan benar dalam segala hal, sehingga anak-anak tidak diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka. Jika pola pengasuhan seperti ini terus diterapkan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang takut untuk mengekspresikan diri dan kurang kreatif. Selain itu, kemampuan komunikasi anak bisa terganggu karena mereka tidak terbiasa menyampaikan pendapat atau berpikir secara kritis.

b. Orangtua tidak Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf

   Meski orangtua menyadari kesalahannya, beberapa di antaranya merasa enggan untuk mengakuinya. Sebelum mengajarkan anak untuk meminta maaf saat berbuat salah, orangtua sebaiknya memberi contoh terlebih dahulu. Gaya pengasuhan ini bisa diterapkan dengan cara yang sederhana, seperti memberikan penjelasan kepada anak dengan sikap yang tidak terkesan menggurui.

c. Orangtua terlalu membatasi Anak

     Orangtua di masa lalu dikenal sangat tegas, di mana anak harus selalu mengikuti perintah dan larangan yang diberikan. Kurangnya kepercayaan orangtua terhadap anak membuat mereka sering membatasi aktivitas anak. Bahkan, tak jarang orangtua menghalangi minat dan bakat anak demi mengikuti keinginan orangtua atau norma sosial yang ada. Gaya pengasuhan seperti ini bisa menghambat perkembangan anak, membuatnya sulit untuk menemukan identitas diri mereka.

d. Suka Membandingkan dengan Anak lainnya

    Banyak orangtua di masa lalu yang menggunakan pencapaian anak lain sebagai patokan untuk menilai anak mereka. Mereka sering membandingkan prestasi anaknya dengan anak-anak lain, yang bisa mengurangi rasa percaya diri anak. Padahal, anak seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari orangtua atas setiap pencapaian yang mereka capai, demi menjaga kesehatan mental mereka.

e. Kurang Mengapresiasi Anak

    Beberapa orangtua merasa enggan untuk memberikan apresiasi dan malah lebih fokus pada kesalahan yang dilakukan anak. Sikap otoriter ini membuat mereka ragu untuk mengucapkan terima kasih atau memberikan penghargaan kepada anak. Gaya pengasuhan seperti ini bisa membuat anak merasa bahwa upaya positif mereka tidak dihargai, yang pada akhirnya dapat merusak rasa percaya diri anak.

f. Kurang Menunjukkan Kasih Sayang (afeksi) pada anak

    Orangtua yang kurang menunjukkan afeksi atau kasih sayang dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional anak. Ketika anak tidak merasakan pelukan, kata-kata penyemangat, atau perhatian yang tulus dari orangtuanya, mereka bisa merasa diabaikan dan tidak dihargai. Ini bisa menghambat kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dan mempengaruhi rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk secara rutin memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan emosional agar anak merasa dicintai dan dihargai, yang pada gilirannya akan memperkuat kesehatan mental mereka.

Perbedaan pola pengasuhan antara zaman dulu dan sekarang sangat mencolok, terutama dalam pendekatan dan metode yang digunakan oleh orangtua. Sementara itu, pola pengasuhan saat ini lebih mengutamakan pendekatan yang komunikatif dan berbasis pemahaman. Orangtua masa kini cenderung memberikan penjelasan atas aturan yang dibuat dan memberi ruang bagi anak untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya. Penggunaan teknologi juga semakin mendukung orangtua untuk mengakses berbagai informasi tentang cara pengasuhan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan perkembangan psikologi anak.

Meskipun ada perbedaan yang signifikan, kedua pendekatan ini dapat saling melengkapi untuk menghasilkan generasi yang berkembang secara sehat dan seimbang, penting bagi orangtua untuk menggabungkan nilai-nilai positif dari pola pengasuhan zaman dulu dengan pendekatan yang lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan anak di era sekarang. Maka, perlu diperhatikan Moms, untuk mendidik anak kita, harus memahami pola asuh yang sesuai dan dapat diterapkan pada anak kita dengan terus mengupayakan yang terbaik bagi mereka. Yuk, Moms kita belajar menjadi orangtua yang lebih baik bagi generasi kita nanti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline