Ilustrasi Teman Sebaya | Sumber Gambar:Fimela.com
"Teman sejati adalah teman yang selalu ada di kala kita senang ataupun susah. Bukan yang hanya hadir di kala senang, namun menghilang di saat kita susah. "
Dulu sejak kecil, aku memiliki satu sahabat kecil yang sangat dekat sekali. Hingga kami sering bermain bersama, makan bersama, bahkan apapun kita lakukan bersama. Mungkin karena pada saat itu jarak rumah kita yang dekat, kemudian ada rasa nyaman dan kelekatanku dengan dia sedari usia dini sehingga kita bersahabat. Nah, momen bermain dan bercanda bersama sahabat kecil adalah suatu momen yang sangat aku rindukan saat ini yang tak bisa terulang kembali.
Kedekatan persahabatan kita sangat intens sejak kecil hingga kita sama bersekolah di sekolah menengah pertama. Kita sering belajar bersama, berangkat sekolah bersama dan lain sebagainya. Namun, keadaan berubah ketika kita sudah masuk SMA. Hubungan persahabatan yang dulu sejak kecil sudah kita bangun bersama harus renggang hingga akhirnya berpisah. Karena kurangnya waktu bersama untuk saling bertemu/ ngobrol, dan dengan kesibukan masing-masing serta suasana baru yang sudah merubah pula pola interaksi dan cara berpikir kita.
Karena di desa dia tinggal bersama kakek dan neneknya sejak kecil. Dan Seiring berjalannya waktu dan dia pergi ke kota asal ibunya dan memilih sekolah SMA disana. Hubungan persahabatan yang sedari kecil kita bangun semakin renggang. Kita semakin lost contact, ketemu hanya sekali pada saat lebaran, dan rasa canggung antara kita sangat terasa, serta obrolan yang sudah dingin dan tak seakrab dulu menambah renggang hubungan tersebut. Mungkin dengan jarangnya kita bertemu dan tidak sesering dulu dimana kita menghabiskan waktu bersama, hal tersebutlah yang membuat kita kurang nyambung dalam obrolan yang sudah tak seperti dulu lagi. Dan usia kita pula yang sudah menginjak remaja sehingga pola pikir dan lingkungan sekolah kita yang berbeda pula membuat kita semakin merasa berbeda dalam hal pemikiran. Lalu dari gambaran diatas, apa sih yang dimaksud dengan teman sebaya, serta bagaimanakan interaksi teman sebaya itu terutama jika terjadi pada anak usia dini??
Konsep Interaksi Teman Sebaya
Hubungan sosial teman sebaya adalah hubungan individu pada anak- anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang relatif besar dalam kelompoknya. Konsep dasar manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk sosial yang dituntut untuk saling berhubungan, saling berinteraksi, saling berhubungan, menjalin kedekatakan satu sama lain antar manusia lainnya dalam kehidupannya. Manusia di muka bumi ini pasti tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya manusia lainnya, pemenuhan kebutuhan baik dalam hal yang primer/ sekunder akan saling membutuhkan yang lainnya. Nah, berdasar dari pengertian diatas jadi seorang individu yang dalam suatu kelompok sebaya terdapat kesamaan antara satu yang lainnya baik dalam hal tujuan, kebutuhan, visi/misi suatu hal, tujuan yg sangat memperkuat kelompok tersebut, terutama usia yang sama dalam interaksi tersebut.
Sedangkan yang dimaksud teman sebaya, Menurut John W. Santrock teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. selain itu pula anak dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran, dan pengalaman mereka dalam memberikan perubahan dan pengembangan dalan kehidupan sosial dan pribadinya.
Bisa pula diartikan Teman sebaya atau kelompok sebaya merupakan lingkungan sosial yang ada dekat dan dimana kita tinggal selain lingkungan keluarga, dimana dari lingkungan tersebut seorang individu/ kita akan belajar dan menambah wawasan, kemampuan dan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dari lingkungan kelompok sebaya atau teman sebaya yang akan memberikan dampak positif serta memberikan masukan/ saran bagi individu tersebut.
Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa interaksi anak usia dini dengan teman sebayanya itu dimana anak saling berinteraksi dengan anggota kelompok yang usianya kurang lebih sama dan mereka saling bertukar pikiran serta berbagi pengalaman mereka. Dimana dari interaksi tersebut mereka akan saling memberikan bantuan kepada temannya yang tadinya merasa takut dan tidak mampu untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan adanya teman sebaya mereka menjadi percaya diri karena adanya bantuan dan dukungan, sehingga si anak tersebut merasa temotivasi dan menjadi percaya diri.(Khoirunisa 2021). Kita bisa mencontohkan ketika si anak sedang bermain dengan temannya, maka anak akan saling bekerjasama, saling berinteraksi dalam berbagi mainan ataupun bermain bersama. Kemudian dalam hal ini anak adalah peniru yang ulung, oleh karena itu dia akan meniru/ melakukan apa yang dilakukan oleh teman sebayanya.