Banyuwangi - Universitas Jember (UNEJ) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember (LP2M UNEJ) melakukan perubahan atau refocusing model kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) akibat pandemi Covid-19. Salah satu perubahannya ialah KKN dilakukan secara mandiri (individu) dan lokasi ditentukan berdasarkan domisili atau kampung halaman masing-masing mahasiswa. Model refocusing KKN tersebut dikenal dengan nama "KKN Back To Village (BTV)" yang pada tahun ini telah memasuki periode ketiga. Meskipun dilakukan secara mandiri dan adanya kebijakan pembatasan sosial diharapkan tidak menghilangkan nilai kebermanfaatan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat.
Dinda Ayu (21) yang merupakan salah satu peserta KKN UNEJ BTV III dibawah pendampingan DPL (Dosen Pembimbing Lapang) Ns. Fitrio Deviantony, S. Kep., M. Kep. mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terutama perekonomian nasional, khususnya disektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan home industry. Permasalahan utama yang harus dihadapi para pelaku usaha pada saat pandemi adalah menurunnya omzet penjualan karena masyarakat lebih banyak beraktifitas di dalam rumah yang menyebabkan daya beli ikut menurun. Adanya kondisi seperti ini memaksa pelaku usaha untuk lebih kreatif dan memanfaatkan sistem digital untuk mempertahankan usaha yang dimiliki. Namun dilapangan masih banyak pelaku usaha yang belum optimal dalam memanfaatkan sistem digital sebagai media pemasaran dan promosi. Hal ini dikarenakan minimnya pendampingan akan pemahaman mengenai digitalisasi dan potensi media sosial sebagai sarana promosi.
"Di era digital saat ini, masih banyak pelaku usaha yang belum memiliki media sosial, bahkan terdapat pula yang telah memiliki hanya saja tidak bisa mengoperasikannya. Oleh karena itu adanya hal ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk membantu masyarakat seperti halnya memberikan edukasi dan pembimbingan serta inovasi kepada pelaku usaha dalam mempertahankan usaha ditengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan media digital" Ungkap Dinda Ayu, Jumat (27/08/2021).
Salah satu pelaku usaha yang juga merupakan target sasaran dari peserta KKN BTV III ini turut merasakan dampak pandemi Covid-19. Pelaku usaha tersebut yaitu Ibu Aliyah selaku pemilik home industry "Alya Dimsum" yang merupakan warga Desa Dadapan, Kabupaten Banyuwangi. Usaha makanan dimsum Ibu Aliyah yang awalnya dijalankan dengan membuka stand atau gerobak dipinggir jalan Desa Dadapan terpaksa ditutup karena penerapan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) menyebabkan penurunan daya beli konsumen. Sehingga demi mempertahakan usahanya, Ibu Alya memutuskan untuk memasarkan produknya melalui online. Namun, online marketing yang dilakukan belum maksimal karena kurangnya pengetahuan terhadap teknologi serta tidak dapat membuat iklan pemasaran yang efektif dan menarik.
Dalam melaksanakan KKN UNEJ BTV III ini, Dinda Ayu Pratista yang merupakan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Jember mengusung sejumlah program kerja (proker) guna membantu usaha dari target sasaran yaitu "Alya Dimsum" dalam mempertahankan usaha ditengah pandemi Covid-19.
"Program kerja utama yang saya usung yaitu mengoptimalkan pemasaran home industry melalui digital marketing. Menurut saya, dengan diterapkannya digital marketing maka calon konsumen yang mengetahui produk akan lebih meluas. Selain itu, saya ingin melakukan kerja sama dengan mitra seperti Go-Food dan ojek online lokal di Banyuwangi untuk sistem delivery order sehingga calon konsumen tetap dapat membeli produk meskipun hanya dari rumah" Ujar Dinda Ayu.
Adanya program kerja tersebut diharapkan memberikan dampak positif kepada pelaku usaha dalam meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki agar mampu bertahan diera pandemi dan mampu bersaing dengan kompetitor.