Lihat ke Halaman Asli

Johny Rusly

CEO Kotakpensil.com

Memburu Harta Karun dalam Perusahan (Pendapatan Lain-Lain)

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Johny Rusly

Melanjutkan artikel kemarin, Pengurangan Biaya vs. Penambahan Pendapatan, saya masih ada beberapa cerita yang tersisa. Hari ini, tentang pendapatan lain-lain.

Dalam Laporan Laba Rugi, pada kolom bagian bawah, Anda akan menemukan sebuah pos yang bernama Other Income atau Pendapatan Lain-lain.

Tahukah Anda, bahwa ada pundi harta karun yang dapat digali, untuk menambah pos ini?

Waktu saya masih bekerja di group, atasan saya marah-marah karena kami membiarkan dana tunai tergolek di tabungan. Finance manager, ketika itu menjelaskan, bahwa dana tersebut akan dibutuhkan dalam waktu 10 hari. Tetapi, walaupun demikian, suatu tindakan harus diambil.

Masih segar dalam ingatan saya, Managing Director kami meminta, untuk mengoptimalkan segala potensi pendapatan dalam perusahaan. Intinya, apa saja yang dapat dijadikan pendapatan, harus dioptimalkan.

Dana tersebut akhirnya kami simpan sebagai deposito on-call satu minggu. Itupun setelah kami nego dengan beberapa bank untuk mendapatkan bunga terbaik. Bunga deposito kemudian dimasukan sebagai pendapatan lain-lain.

Ternyata, setelah dihitung, dalam setahun, pendapatan yang didapat dari bunga tersebut lumayan banyak.

Penambahan pendapatan lain-lain, juga kami peroleh dari menjual ‘sampah’ perusahaan.

Setiap bulan, kami menjual banyak sampah berupa karung plastik dan scrap (plastik recycle).

Awalnya, bagian ini benar-benar dianggap ‘sampah’ dan dikelola asal-asalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline