Pertama-tama, taukah kalian apa itu ujaran kebencian? Ujaran kebencian atau yang tidak lain juga disebut dengan "caci dan makian" sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Menurut Kapolri ada tujuh bentuk ujaran kebencian: penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi, menghasut, dan menyebarkan berita bohong.
Ujaran kebencian seringkali membawa dampak buruk bagi psikis seseorang, mereka akan mempertanyakan segala kekurangan mereka. Hal ini dapat membuat mereka resah, sehingga tidak sedikit yang berujung pada mengucilkan diri, rendah diri, bahkan bunuh diri.
Pada kali ini kami akan memfokuskan pada satu titik yaitu ujaran kebencian pada media sosial. Media sosial dapat diartikan sebagai suatu alat bagi para penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi berupa cerita, berita, dan bahkan apa saja yang mengandung unsur kreativitas didalamnya. Namun pada kenyataannya, banyak juga ujaran kebencian yang terpapar di dinding media sosial.
Kami akan membahas soal "hate comments" atau komentar kebencian terutama di akun instagram selebgram tanah air, Anya Geraldine. Siapa tidak kenal Anya Geraldine, mantan dari artis cilik Bio One? Anya dikenal sebagai salah satu selebgram yang memiliki hate comments yang cukup banyak, terutama soal body shaming. "Body shaming" adalah suatu tindakan menghina, mencela, dan memandang rendah seseorang dari tampilan fisiknya.
Banyak sekali pro kontra yang ditemukan di dalam unggahan akun instagram Anya Geraldine. Komentar negatif tentang body shaming pun tidak jarang ditemukan di akun instagram pribadi Anya, dan bahkan Anya sendiri pun membiarkan hate comments tersebut di media sosialnya. Memang Anya sering melakukan hal-hal kontroversial, namun wajarkah kita menghujat seseorang melalui bentuk tubuhnya? Apakah netizen hanya ingin mencari sensasi?