Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Masyarakat melalui Tehnik Perancangan Teknologi Smart Farm Aquaculture System (S-FAST)

Diperbarui: 27 Juli 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Masyarakat Desa Kampung Anyar memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan wilayah. Masyarakat Dusun Jopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, mereka membentuk kelompok Masyarakat yaitu Podakan Sumber Bening yang bergerak dalam bidang budidaya ikan air tawar, mereka siap untuk berkolaborasi dengan pihak terkait dalam implementasi program SGDS poin ke-14. Masyarakat Desa Kampung Anyar memiliki potensi dan kemampuan lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan limbah cair budidaya ikan. Mereka memiliki pengetahuan tradisional dalam pengelolaan sumber daya alam dan siap untuk mengadopsi teknologi baru yang berbasis pada konsep Smart Farm Aquaculture System (S-FAST).

Selain itu, mereka juga memiliki akses terhadap teknologi dan pengetahuan baru yang dapat mendukung implementasi program pengabdian masyarakat. Pemerintah setempat memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung program pengabdian masyarakat di Desa Kampung Anyar, termasuk program pengolahan limbah cair budidaya ikan berbasis Smart Farm Aquaculture System (S-FAST). Mereka menyediakan dukungan teknis, bantuan finansial, dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memfasilitasi kegiatan pengabdian masyarakat ini. Tepat pada tanggal 3 s.d. 5 Juli 2024, Team penggerak teknologi S-FAST dibantu dengan beberapa anggota Pokdakan Sumber Bening telah merampungkan proses perancangan hingga penempatan teknologi ini. Pemasangan dimulai dari pengadaan Bioreaktor berupa drum plastik berukuran 150 L. Wadah bioreaktor memiliki aspek rasio tinggi (h) dan diameter (d) 2.5:1 (100 cm : 40 cm). Pipa inci beserta dop dipasang dengan jarak 5 cm dari dasar drum. Pipa ini berfungsi sebagai saluran pembuang air. Kemudian, pipa inci dan keran air sebagai saluran pengambilan sampel dipasang berjarak 10- 20 cm di bawah pipa inci.

Selanjutnya pemilihan Bambu sebagai media lekat yang digunakan adalah bambu tali (Gigantochloa apus Kurtz). Perbandingan luas permukaan bambu dan volume yaitu 50 m2 /m3 . Untuk mendapatkan luas permukaan bambu, bambu dipotong sepanjang 23-25 cm. Setelah pemotongan, penyortiran bambu dilakukan dengan pengukuran lebar bambu sebesar 3-4 cm dan tebal bambu sebesar 0.5 cm. Penyortiakukan untuk mendapatkan bilah bambu yang seragam. Melalui pengolahan limbah cair budidaya ikan berbasis Smart Farm Aquaculture System (S FAST), diharapkan mengalami peningkatan kualitas lingkungan sekitar mereka. Limbah cair yang sebelumnya mencemari sungai atau saluran air akan diolah sehingga menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem lokal. Dengan mengurangi pencemaran limbah cair, proyek ini akan berkontribusi pada penyediaan sumber daya air bersih bagi masyarakat Desa Kampung Anyar. "Air yang telah diolah dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti konsumsi, pertanian, dan kegiatan domestik lainnya, sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," Ujar Ferdi Niko selaku perwakilan team penggerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline