Lihat ke Halaman Asli

Miss World, Ajang Promosi Kepornoan Dunia (Kebohongan Demokrasi Lewat Miss World part 1)

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MW digadang-gadang akan menguntungkan Indonesia karena bisa menjadi jalan promosi kekayaan pariwisata Indoensia. Dan, jika pariwisata ramai wisatawan asing utamanya, maka devisa yang masuk pun akan lebih banyak lagi. Benarkah MW jalan efektif untuk promosi pariwisata?

MW kali ini memang agak berbeda dari sebelumnya. Yakni diadakan di Indoensia. Untuk pertamakalinya diadakan di dunia Timur yang mayoritas beragama Islam, Jumlah peserta sudah melonjak dari sebelumnya 116an menjadi 130an perwakilan Negara. Dengan memakai logika sederhana, dengan banyaknya wakil Negara peserta, peserta otomatis akan menjadi promotor pariwisata Indoenesia untuk Negara mereka masing-masing. Dan, melalui acara level dunia, maka akan banyak mata dunia yang bakalan menonton, termasuk akhirnya bisa melihat dan mengenal pariwisata Indoenesia.

Jangan tertipu !!!!

1. Jika memang tujuan Kontes MW (di Indoensia) untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, maka seharusnya syarat “Seksi” bagi peserta dihapuskan. Bukankah yang akan dipromosikan pariwisatanya, bukan promotornya yang seksi ?!

2. Jika MW memang ajang yang “baik”, seharusnya MW mau mengikuti budaya asli Indonesia sebagai Tuan rumahnya, buka malah sebaliknya, Kontes Kepornoan tetap dipertahankan dengan sedikit saja ditutupi “embel-embel” budaya ke-Indonesia-an.

3. Jika memang MW “mampu “ mempromosikan pariwisata Indonesia, mengapa yang banyak ditonjolkan adalah budaya Bali? Bali yang notabene sudah jauh  telah lebih terkenal dibandingkan “nama” Indoensia sendiri! Tidakkah malah terlihat bahwa Indonesia-lah yang menuruti “keinginan” dunia Barat yakni bahwa Indonesia justru sebagai promotornya budaya Barat?! Budaya yang jelas-jelas liberal!

4. Kontes MW justru akan melunturkan nilai-nilai luhur bangsa ini (yang banyak diwarnai nilai-nilai Islam) dan merusaknya dengan memasukkan nilai-nilai Barat ke dalam budaya Indonesia. Yang kita sendiri bisa lihat, budaya Barat juga menjadi sebab lemahnya Negara-negara Barat! Apakah kita mau negeri kita semakin cepat menuju kehancurannya karena nilai-nilai moralitasnya Hilang?!

Jadi, MW jelas-jelas justru akan semakin menghilangkan nilai-nilai anti-liberal dan semakin mengokohkan nilai Kepornoan di dunia. Dan perlu kita Tahu, jebakan Kontes MW ini bisa terus ada karena dukungan Sistem Demokrasi. Demokrasi dengan kedaulatan di Tangan rakyatnya, telah memberikan Kekuasaan tertinggi bagi Manusia untuk menjadi Tuhan, yang berhak menentukan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan! Sungguh, Demokrasi Jahat dan Sangat Durhaka pada Sang Pencipta dan Pengatur Dunia ini! Demokrasi harus ditinggalkan dan kembali kepada pengaturan Sanga pencipta, Alloh SWT, dalam wujud syari’ah-Nya dalam bingkai Khilafah! Pengaturan Islam yang Adil, yang tidak memandang RAS, yang  Sudah terbukti dan teruji Keadilan dan usia peradabannya yang panjang!

Jadi, Tolak MW, dan Harus juga, Tolak Demokrasi! Dan Kembali kepada Syari’ah dan Negara Khilafah yang menjaga penerapa Syari’ah!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline