Lihat ke Halaman Asli

Refi Mariska

IAIN Kudus

"Pak Ogah" sebagai Sosok Pahlawan Jalanan

Diperbarui: 27 Juni 2022   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Refi Mariska

Senin, 20 Juni 2022 Pukul 17.21--- Potret seorang yang saya sebut sebagai "Pahlawan Jalanan". Dengan adanya keberadaan beliau, memudahkan kita sebagai pengguna jalan untuk menyeberang di jalan raya.

Bapak Asnawi adalah seseorang yang saya anggap memiliki jiwa kemanusiaan yang besar dan peduli dengan keselamatan orang di sekitarnya. Beliau berprofesi sebagai buruh pabrik kertas yang menghidupi seorang istri dan seorang anak. Selain sebagai buruh pabrik, demi keluarganya beliau juga memiliki profesi sampingan sebagai seorang pengatur jalan tak resmi yang marak disebut "Pak Ogah".

Dok. Refi Mariska

Setiap Pukul 16.00 sore dini hari sampai dengan pukul 21.00 beliau mangkal di pertigaan Kaliampo Jl. Raya Pantura Pati-Kudus tepatnya di depan gapura Desa Bumirejo, hampir setiap hari beliau mangkal disini. Mengingat di jalan pantura sendiri arus lalu lintas terbilang ramai dan padat dengan kendaraan besar seperti truk, tronton, bis, dan lain-lain. 

Hampir pengguna jalan motor kesulitan untuk menyeberang, ditambah dengan sedikitnya pengguna jalan di Indonesia yang sadar akan peraturan lalu lintas. Dengan berbekal rompi hijau dan lampu led merah Bapak Asnawi mampu mengatur laju lalu lintas.

Pendapatan yang beliau peroleh setiap harinya tidak menentu. Mengingat bahwa pengguna jalan hanya memberi recehan sebagai imbalan atas jasa "Pak Ogah" dengan seikhlasnya. Dari mulai Rp500-Rp2000 saja dan tidak ada kewajiban bagi pengguna jalan untuk membayar. 

Namun, profesi "Pak Ogah" ini bisa dibilang sebagai seseorang yang membantu orang lain tanpa berharap lebih dari apa yang diberikan. Dengan kinerja yang luar biasa, Bapak Asnawi  cukup membuat saya terkesan akan sikap dan sifat beliau yang lebih mementingkan keselamatan orang lain.

Dok. Refi Mariska

Jiwa kemanusiaan dan tanggungjawab yang besar Bapak Asnawi terlihat jelas ketika hendak memberhentikan laju arus lalu lintas dari arah berlawanan. 

Meski tidak ada kepastian beliau akan mendapat imbalan atas jasanya, Bapak Asnawi tetap menyeberangkan siapapun pengguna jalan yang hendak menyeberang di pertigaan Kaliampo Jalan Raya Pantura Pati-Kudus ini. Beliau juga tak segan untuk berdiri menghadang kendaraan di tengah jalan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline