Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Sikap Bela Negara bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Diperbarui: 20 Desember 2023   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi, membawa bangsa Indonesia ke arah yang tak terduga. Beberapa masyarakat Indonesia antusias dengan kemajuan teknologi, karena akan sangat memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, mirisnya semakin lama teknologi menjamur di kalangan anak-anak hingga remaja, menimbulkan kurangnya pengawasan serta filtrasi yang dilakukan. Tidak jarang kita temukan, kasus-kasus kenakalan remaja yang sangat merugikan. Maraknya kasus-kasus seperti perundungan, pengedaran narkoba, kekerasan seksual, pembunuhan, dll. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus tersebut yaitu paparan negatif dari gawai yang mereka miliki.

Tanpa adanya pengawasan serta filtrasi yang benar, para anak-anak dan remaja seringkali penasaran dan menirukan tindakan yang melanggar norma di kehidupan yang nyata. Coba kita bayangkan bagaimana jadinya jika hal ini terus belanjut di kemudian hari, betapa anarkisnya para generasi bangsa yang digadang-gadang disebut sebagai generasi emas. Maka dari itu diperlukan adanya sebuah pedoman yang seharusnya menjadi landasan berpikir bagi seluruh masyarakat. Kehadiran Pancasila dan UUD 1945 menjadi salah satu harapan untuk merubah sikap bangsa kea rah yang lebih baik. Tentunya dalam memaknai Pancasila dan UUD 1945 harus dijiwai dengan sikap bela negara.

Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia masih asing dengan istilah bela negara. Bela negara adalah sebuah hak dan kewajiban bangsa Indonesia untuk berperilaku dalam mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jika sikap bela negara ini luntur, dapat dipastikan kondisi keberadaan Indonesia terancam akan musnah. Karena sikap bela negara ini, bertujuan untuk tetap mempertahankan harkat dan martabat Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Dikaitkan dengan perkembangan zaman, jiwa bela negara harus tetap tertanam pada diri setiap individu masyarakat Indonesia. Karena pertukaran informasi dan arus globalisasi yang sangat cepat, menjadi sebuah ancaman bagi budaya moral bangsa Indonesia. Tidak jarang kita temukan budaya-budaya barat yang sudah mulai mengakar di Indonesia. Contohnya yaitu terjadi banyak sekali masyarakat Indonesia menggunakan barang-barang luar negeri. Hal ini dapat mempengaruhi tenggelamnya serta hilangnya produk-produk yang menjadi identitas khas Indonesia. Dan juga banyak kenakalan remaja yang termotivasi dari budaya barat, seperti budaya prank yang berujung pada kasus pembulian.

Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas harus bisa memilih dan memilah mengenai bagaimana bentuk informasi yang kita dapatkan. Pemilahan tersebut harus didasari dengan kesadaran bela negara yang kokoh. Agar kita sebagai generasi penerus bangsa, dapat tetap mempertahankan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Dan juga kedepannya, diharapkan bangsa Indonesia dapat dikenal sebagai bangsa dengan jiwa bela negara yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline