Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM UMM 29 Ikut Berpartisipasi dalam Kegiatan Kampung Tangguh Bersama Kapolres

Diperbarui: 18 Juni 2021   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri 29 di dusun Bakalan, desa Bakalan, Mojokerto. Pada tanggal 11/06/2021 Jum'at desa Bakalan mengadakan acara yaitu Kampung Tangguh hal tersebut merupakan inovasi yang diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/ Kabupaten, Perguruan Tinggi untuk menciptakan Satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19. Mengingat jumlah angka kematian semakin meningkat dikarenakan Covid-19, maka kegiatan Kampung Tangguh ini berusaha untuk mencegah serta mempersiapkan protokol-protokol di era new normal ini dalam menghadapi pandemi. 

Acara Kampung Tangguh tersebut dihadiri oleh Kapolres Mojokerto, Kepala Desa Bakalan, Kepala Dusun Bakalan serta perangkat-perangkat desa dan warga sekitar yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Acara tersebut memberikan sosioalisasi pentingnya vaksin untuk kesehatan, mengajak warga untuk hidup sehat dengan cara merawat lingkungan maupun cara makan sehari-hari, serta menjaga jarak antara warga dari luar desa Bakalan tersebut. Mahasiswa PMM 29 membantu melancarkan jalannya acara Kampung Tangguh dengan memberikan handsanitizer saat para tamu datang serta membagikan konsumsi. Sekaligus menyimak sambutan-sambutan dari para tamu undangan. Di tengah-tengah acara mahasiswa PMM 29 juga ikut membagikan berbagai sembako yang telah disediakan untuk warga lansia yang ada di desa Bakalan bertujuan untuk bersama-sama bergotong-royong membantu sebagian warga yang membutuhkan. 

Mahasiswa PMM 29 juga bersama Ibu-Ibu PKK membantu dalam jalannya acara ini dengan menyiapkan seserahan berupa 'Polo Pendem' merupakan makanan yang dihasilkan dari kebun pribadi warga sekitar. Mengingat mayoritas warga di Desa Bakalan merupakan bermata pencaharian bertani dan berkebun. Lahan di Desa Bakalan terbilang masih asri, sejuk dan luas dengan persawahan yang terbentang hijau. Kegiatan acara ini juga banyak memberikan manfaat untuk Desa Bakalan itu sendiri, seperti bantuan sembako, penanganan vaksin COVID-19, alat protokol kesehatan, dan imbaun seputar kesehatan di New Normal ini.

Dari acara ini mahasiswa PMM 29 beserta Kepala Desa Bakalan dan perangkat-perangkat desa yang lainnya juga memberikan imbauan penting bahwa vaksin tidaklah berbahaya untuk kesehatan diri sendiri maupun kesehatan orang-orang disekitar kita. Dengan melakukan vaksin imun kesehatan seseorang akan bertambah dan tidak mudah diserang oleh penyakit. Melalui kunjungan yang dilakukan oleh Kapolres Mojokerto ke Desa Bakalan merupakan sebuah hal yang mampu menyadarkan untuk lebih mawas diri dan mengikuti protokol kesehatan serta pentingnya tubuh diberi vaksin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline