Lihat ke Halaman Asli

Benih-benih Cinta yang Kurasa Pada Dirimu Sayang...

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C I N T A

jika memang kehendakmu inginkan asa ini merekah mimpi dalam cumbuan mesra bersama membawaku pada malam-malam bertabur lukisan pelangi sejukkan hasrat semusim bercinta maka segera kuendapkan ingatan dalam khayalkukubenamkan sejenak rangkaian tanya pada jeritan hati yang menyiksa kupadamkan segala ingatan akan sumpahku padanya hanya agar dapat kulabuhkan segenap nafasku padamu menyahut benih rindu dalam kelemahan cinta yang terpaut berharap menemukan dunia yang dinanti menyentuh kedamaian berdua entah untuk berapa lama tak tahu sampai kapan tapi aku ingin kamu, inginkan kamu, tak peduli langit mau  menertawakanku, tak peduli bintang dan bulan kan menangis, tak hirau alam kan bersedih atas pilihan hati ini, karena ku yakin Tuhan menciptakan kamu lalu mempertemukan kita dan pada akhirnya menyatukan kita pasti semua itu Tuhan mempunyai alasan, dan mungkin saja itu salah satu rahasia Tuhan yang tak pernah kita duga, aku yakin hati kecil ini tak mungkin membohongi segenap rasa yang selama ini ku bawa sejak kali pertama dimana  kita tak sengaja bertatap mata dan dari situ jua' lah mulai kurasa benih-benih cinta yang tertanam dalam hati ini kemudian dewa asmara membiarkannya tumbuh dengan menaburkan pupuk-pupuk ketulusan dan keikhlasan juga kesabaran sehingga hari kian hari benih-benih cinta itupun mampu tumbuh dan terjaga dalam hati ini dengan menunggu waktu yang tepat hingga datangnya Dewa asmara menancapkan sebuah anak panah cinta yang berisi benih-benih cinta yang tlah terjaga dengan ketulusan, keikhlasan juga kesabaran kepada hatimu sehingga benih-benih cinta itu dapat tumbuh juga kau rasakan didalam hatimu yang tak berbeda dengan apa yang ku rasakan dan tibalah saatnya Dewa asmara menutup buku asmara kita berdua dengan menggembok buku tersebut dan membawa kunci tersebut sehingga tak ada seorangpun yang mampu mengubah catatan jodoh kita didalam buku perjodoh'an yang Allah SWT tlah kehendaki, sehingga hiduplah kita berdua dalam Bahtera Rumah Tangga yang Sakina Mawadda Warahma, hingga akhir hayat menjemput kita berdua. Insya Allah jika Allah SWT  Meridho'i... Amiin...

Salam 'ARYHUN SAGENA'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline