Di seberang jalan depan rumah makan H. Ismun 1 yang beralamat di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, terdapat banner berwarna hijau bertuliskan bubur manis bu udi dengan aneka ragam jenis buburnya. Nampak tujuh wadah yang terbuat dari tanah liat berisikan aneka macam bubur manis yang dijual di warung ini. Putri Ludfia (39) merupakan ibu sebelas anak sekaligus pemilik warung bubur manis nusantara ini. Ia pun berbagi kisah mengenai usaha yang ia rintis kurang dari setahun ini.
Di seberang jalan depan rumah makan H. Ismun 1 yang beralamat di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, terdapat banner berwarna hijau bertuliskan bubur manis bu udi dengan aneka ragam jenis buburnya. Nampak tujuh wadah yang terbuat dari tanah liat berisikan aneka macam bubur manis yang dijual di warung ini. Putri Ludfia (39) merupakan ibu sebelas anak sekaligus pemilik warung bubur manis nusantara ini. Ia pun berbagi kisah mengenai usaha yang ia rintis kurang dari setahun ini.
Putri menjelaskan alasan dirinya memilih usaha bubur manis ini. Wanita asli Surakarta ini memilih usaha bubur manis karena disukai oleh semua kalangan.
"Awalnya mau buka usaha yang cocok untuk semua kalangan, akhirnya memilih bubur manis karena mulai dari bayi untuk keperluan MPASI (makanan pendamping asi) hingga usia lanjut, hingga di Oktober 2023 memilih membuka usaha ini, " ucap wanita yang saat dijumpai memakai kaos berwarna biru bertuliskan bubur bu udi.
Putri menjual 7 macam varian bubur diantaranya yakni cendil, sumsum putih, sumsum pandan, sagu ketela, ketan hitam, kacang hijau, dan sagu mutiara. Bubur manis yang Putri jual untuk kemasan 300 ml dihargai Rp 10 ribu. Sementara itu, untuk kemasan 500 ml dihargai Rp 15 ribu.
Pembeli bisa request varian bubur sesuai seleranya tanpa harus memilih ketujuh varian tersebut.
"Misal pembeli tidak suka kacang hijau, bisa bilang tanpa ada kacang hijau, atau mau bubur sumsum pandan dan sagu ketel juga bisa atau pilihan lain sesuai selera masing-masing, " ucap wanita yang dibantu suami dan kedua anaknya saat berjualan.
Warung bubur manis bu udi yang terletak di Jepara ini buka setiap hari Selasa hingga Ahad mulai pukul 10 pagi hingga 5 sore.
Pembeli bubur manis Putri ini tidak hanya berasal dari Kabupaten Jepara, tetapi ada juga dari Kudus, Demak, Semarang, dan Yogyakarta.
Usaha yang belum genap satu tahun ini sempat tutup selama 2 bulan, dan kembali buka sejak akhir bulan Juni 2024. Putri menjelaskan alasan warungnya tutup yakni dirinya memilih fokus membuka cabang warung bubur manis di Karanganyar