Di Indonesia beredar lebih dari 93 juta sedotan plastik setiap harinya. Fenomena sampah kiriman yang terjadi hampir setiap tahun ini, mencapai 25 ton per hari. Sering ditemukan kemasan sampah plastik yang sudah ada sejak tahun 1980-an”. Dari kutipan tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sadar seberapa besar dampak sampah bagi lingkungan.
Apa itu sampah?
Sampah adalah masalah yang tidak bisa kita sepelekan, sebab perannya sangat krusial dalam keberlangsungan hidup kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tak bisa menghindari menghasilkan sampah. Apa yang kita konsumsi, seperti kemasan plastik, barang bekas, dan sisa makanan, semuanya berubah menjadi sampah yang perlu dikelola.
Pentingnya mengelola sampah dengan baik tak dapat diabaikan. Jika tidak diatasi dengan serius, sampah bisa merusak lingkungan, mengganggu kesehatan masyarakat, dan mengancam ekosistem. Sampah yang berserakan bisa mencemari air dan udara, mengancam keberlanjutan sumber daya alam, dan bahkan berdampak buruk pada kehidupan hewan.
Untuk itu, penting bagi kita untuk belajar mengurai sampah dengan benar. Daur ulang dan pengelolaan sampah yang tepat adalah solusi. Selain itu, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah organik dan non-organik, serta mendukung inisiatif daur ulang adalah langkah-langkah yang dapat kita ambil.
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi ini. Dengan tindakan sederhana dalam mengatasi sampah, kita dapat menjaga keberlangsungan hidup kita dan masa depan generasi mendatang.
Apa penyebab utama sampah di lingkungan?
Masalah utama sampah di Jogja sendiri adalah Tempat Pembuangan Sampah (TPS), yang dimana beberapa lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Jogja ada yang tutup.
Dampaknya sampah dari beberapa lokasi menjadi tertimbun yang mana akan mengganggu Kesehatan dari masyarakat sendiri.
Seperti yang terjadi di tempat tinggal kami “Asrama Putra Jember” yang dimana setiap harinya kita bisa menghasilkan sampah kurang lebih 1-2 kantong sampah. Biasanya sampah tersebut akan diambil setiap minggunya oleh petugas sampah setempat yang nantinya akan dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah. Namun, beberapa pekan kemarin sampah yang seharusnya diambil seminggu sekali tidak mendapat tindakan dari pihak setempat yang alasannya belum kami ketahu sehingga, terjadinya penumpukan sampah di tempat tinggal kami. Kemudian kami mengambil langkah untuk mencari petugas lain agar mengambil sampah dari tempat tinggal kami untuk di bawa ke Tempat Pembuangan Sampah. Ternyata langkah yang kami ambil untuk mencari petugas sampah lain harus mengeluarkan biaya yang lebih besar yaitu, sebesar 200.000 rupiah per minggunya.
Bagaimana biasanya sampah dikelola dan dibuang?