Lihat ke Halaman Asli

Jatinangor, Diambang Krisis: Mengapa Lonjakan Kasus Curanmor Menjadi Ancaman Nyata?

Diperbarui: 8 Mei 2024   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://twitter.com/xojolx/status/1786206848624001075?s=19

Di tengah gejolak kehidupan perkuliahan, Jatinangor, sebuah kecamatan kecil, kini dihadapkan pada tantangan besar dalam hal keamanan. Lonjakan kasus pencurian motor (curanmor) telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan, mengancam stabilitas dan kesejahteraan masyarakat, terutama para mahasiswa yang berperan penting dalam kehidupan sosial di wilayah tersebut. Mahasiswa, sebagai tulang punggung dinamika sosial Jatinangor, merasakan getaran yang mengganggu akibat mobilitas tinggi, keterbatasan tempat parkir yang aman, dan minimnya pengawasan di beberapa titik, menjadikan mereka sasaran empuk bagi para pencuri.

Tidak hanya khawatir akan keselamatan diri dan harta benda, mahasiswa juga terganggu dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Kekhawatiran akan rasa tidak aman kini menjadi momok bagi mereka. Pertanyaan pun muncul: Mengapa kasus curanmor semakin marak di Jatinangor, dan mengapa keamanan bagi mahasiswa semakin dipertanyakan?

Faktanya, pertumbuhan penduduk yang pesat di Jatinangor tidak diimbangi dengan infrastruktur dan keamanan yang memadai. Kurangnya petugas keamanan dan sistem pengawasan yang belum optimal memberi celah bagi para pelaku kejahatan. Kurangnya pencahayaan jalan pun seakan-akan mendukung para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

https://www.instagram.com/reel/C6k4JL9pHSc/?igsh=a2pzMXJvNW12YWxl

Melihat kondisi ini, BEM Kema Unpad sebagai salah satu organisasi mahasiswa turut serta menyuarakan meningkatnya kasus curanmor di Jatinangor melalui akun resmi media sosialnya. Mereka memberikan peringatan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk lebih waspada. Menurut uggahan tersebut, menunjukkan bahwa dalam satu bulan terakhir, telah terjadi lebih dari 10 laporan kehilangan motor di Jatinangor.

Kasus curanmor kini telah menjamur di Jatinangor. Meskipun upaya peningkatan patroli polisi mungkin telah dilakukan, masih ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan. Pelaku bahkan berani melancarkan aksinya di siang hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah kasus ini sudah ditindaklanjuti dengan baik oleh pihak berwenang?

Disparitas sosial ekonomi juga menjadi faktor pendorong dalam meningkatnya kasus curanmor. Ketidaksetaraan ekonomi dapat mendorong sebagian individu untuk mencari cara alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, termasuk dengan cara yang melanggar hukum.

Diperlukan kerjasama sinergis antara pemerintah daerah, kepolisian, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam menangani masalah ini. Langkah-langkah preventif dan represif perlu diimplementasikan secara serius untuk mengurangi tingkat kejahatan dan memulihkan rasa aman di Jatinangor.

Jatinangor bukan hanya nama kecamatan kecil, tetapi juga sebuah cerita tentang perjuangan dan keselamatan. Dengan langkah bersama, kita bisa mengatasi krisis keamanan ini, membangun lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.

https://twitter.com/DraftAnakUnpad/status/1764539848025915895?s=19




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline