Kota Mojokerto berada di Provinsi Jawa Timur dengan terletak pada posisi 7 27' 0,16" sampai dengan 7 29' 37,11" Lintang Selatan serta 112 24' 14,3" sampai dengan 112 27' 24" Bujur Timur. Dengan luas wilayah Kota Mojokerto yang hanya 16,46 , Kota Mojokerto hanya mempunyai tiga kecamatan didalamnya. Pada awalnya kecamatan di Mojokerto ada 2, yaitu Kecamatan Magersari dan Kecamatan Prajurit Kulon.
Seiring berjalannya waktu dan dikarenakan syarat sah sebuah kota yang harus memiliki minimal 3-4 kecamatan didalamnya, Kota Mojokerto menambah kecamatan dengan cara memecah Kecamatan Magersari menjadi Kecamatan Kranggan. Kecamatan Kranggan sendiri ada sejak tahun 2015. Karena kecilnya luas wilayah Kota Mojokerto, maka cakupan pekerjaan atau sektor ekonomi di kota ini tergolong kecil. Meski begitu, Kota Mojokerto masih terbantu dengan kota-kota besar di sekitarnya, seperti Kota Surabaya yang merupakan pusat ekonomi di Provinsi Jawa Timur.
Geografis Kota Mojokerto terletak pada jalur transportasi regional lintas selatan yang menghubungkan Surabaya-Jogjakarta-Jakarta. Kota Mojokerto memiliki posisi strategis dalam mendukung pengembangan kegiatan pembangunan di Jawa Timur, secara khusus menjadi penyangga bagi Kota Surabaya yang merupakan pusat kegiatan ekonomi dan pemeritahan Provinsi Jawa Timur.
Peran Kota Mojokerto sangat strategis dalam kerangka pengembangan Gerbang Kertosusila. Karena akses ke Surabaya hanya berjarak 52 km, dan untuk hal sarana prasarana seperti jalan antar kota prasarana angkutan antar kota dan sebagainya hal ini sangat memadai. Hal ini dapat memacu perputaran ekonomi di Kota Mojokerto. Sedangkan bagi kawasan wilayah belakangnya (hinterland), yaitu Kabupaten Mojokerto, masyarakat di wilayah seperti Jombang, Sidoarjo, Gresik, Kota Mojokerto mempunyai peran yang sangat penting dan berperan utama sebagai pusat aktivitas ekonomi dan jasa di wilayah tersebut.
Ekonomi Kota Mojokerto memiliki karakteristik yang menonjol, didorong oleh posisi yang strategis di tengah jalur perdagangan antara Surabaya dan wilayah sekitarnya. Berikut beberapa sektor utama yang memengaruhi ekonomi di kota ini:
1. Industri Manufaktur
Kota Mojokerto memiliki sejumlah pabrik dan industri kecil yang menaungi UMKM, industri ini memproduksi barang-barang seperti kain tekstil, kerajinan, dan yang paling banyak ialah olahan makanan. Tercatat sudah ada 418 UMKM di Kota Mojokerto yang telah mndaftarkan merek dagang mereka di Diskopukmperindag. UMKM makanan yang paling banyak diolah adalah keripik, banyak macam keripik yang diolah oleh UMKM Kota Mojokerto. Salah satu UMKM yang mengolah keripik adalah UMKM Windah Agung, di toko tersebut menjual banyak sekali macam atau jenis keripik. Seperti keripik cassava, keripik kecipir, keripik tela, dan banyak macam lainnya. Keripik-keripik tersebut biasa digunakan oleh pemerintah pada saat acara resmi yang membutuhkan goodie bag dengan jumlah yang banyak, itulah salah satu cara Pemerintah Kota Mojokerto memajukan UMKM di Kota Mojokerto. Dengan begitu benefit yang akan di dapat oleh pemilik UMKM tersebut adalah produknya akan lebih mudah untuk dikenal banyak orang, termasuk pengunjung atau tamu dari luar kota.
2. Perdagangan dan Jasa
Mengingat letaknya yang strategis, Kota Mojokerto berkembang sebagai pusat perdagangan dan jasa. Pasar tradisional dan modern di kota ini melayani kebutuhan masyarakat lokal dan juga warga dari daerah sekitar. Dikarenakan terbatasnya luas wilayah di Kota Mojokerto, sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai penjual. Penjual dagang maupun penjual jasa, seperti penjual sayur di pasar Adapun penjual jasa antar barang dari petani ke padagang sayur di pasar. Hal ini sangat menguntungkan untuk beberapa kelompok masyarakat.
3. Pertanian dan Perkebunan