Lihat ke Halaman Asli

070_DENA ADE PRIMASARI

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Teori Belajar Humanistik dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Jenjang Sekolah Dasar

Diperbarui: 19 Juli 2022   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

By : DENA ADE PRIMASARI / NIM : 202110430311070

Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran

Pada dasarnya, kata "humanistik" adalah istilah yang memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya. Humanistik, di sisi lain, peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat ketuhanan, Sedangkan di tingkat akademis menitikberatkan pada pengetahuan tentang kebudayaan manusia, seperti kajian klasik budaya Yunani dan Romawi. 

Selanjutnya dalam istilah atau nama “pendidikan humanistik”, kata humanistik pada hakikatnya merupakan sifat yang menggambarkan pendekatan terhadap Pendidikan.

Dalam teori belajar peserta didik ini, proses belajar harus hulu dan hilir kepada peserta didik itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi proses pembelajaran, sebenarnya teori ini lebih tentang pendidikan dan proses pembelajaran dalam bentuk yang paling ideal. 

Dengan kata lain, teori ini lebih mementingkan gagasan belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar apa adanya, seperti yang seperti yang dapat kita amati di dunia sehari-hari. 

Teori apapun dapat digunakan selama tujuan “humanistik” (kesadaran diri, dll) dapat dicapai. Selain itu, dalam teori belajar humanistik, pembelajaran dianggap berhasil jika peserta didik memahami lingkungan dan dirinya sendiri dengan baik. Peserta didik dalam proses pembelajaran harus berusaha untuk mewujudkan dirinya secara bertahap sebanyak mungkin.

Teori Belajar Humanistik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Hakikat pendidikan adalah pengembangan martabat manusia, atau memperlakukan manusia sebagai manusia yang dimanusiakan dan menjadikannya manusia yang nyata. Selama ini pendidikan dan pembelajaran di sekolah telah dievaluasi kurang demokratis. 

Kurangnya ruang bagi peserta didik untuk berimajinasi dan berkreasi mencerminkan keberadaan mereka dari sudut pandang mereka sendiri. Padahal, kreativitas dan berpikir kritis, adalah keterampilan peserta didik untuk menjadikannya modal dalam menghadapi tantangan dan menjadi lebih kompetitif.

 Selain itu,  belajar dan pembelajaran belajar merupakan kegiatan utama dari proses pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan  terencana untuk menciptakan susasana proses belajar dan pembelajaran, agar peserta didik dapat aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan baik bagi peserta didik sendiri maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara yang memiliki ketekunan dan persiapan menghadapi era persaingan global dan nilai-nilai persaingan yang tinggi serta menghadapi berbagai persoalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline