Konflik merupakan bentuk interaksi baik antara individua tau kelompok individu dalam bentuk suatu pertentangan. Konflik biasanya dilatarbelakangi karena adanya ego antar pihak tertentu untuk mencapai kepentingannya, konflik bisa berbentuk fisik dan non fisik. Dalam konteks ini, adalah kelompok negara.
Konflik antarnegara adalah bentuk perselisihan yang terjadi antara dua negara atau lebih, konflik ini bisa bermula dari berbagai sumber, seperti perbedaan ideologi, kepentingan ekonomi, politik, atau masalah wilayah perbatasan dan perbedaan agama. Konflik antarnegara dapat berdampak sangat serius, termasuk terjadi peperangan, sanksi ekonomi, embargo, dan konsekuensi lainnya. Konflik antarnegara juga bisa memicu krisis kemanusiaan, seperti pengungsian massal, pelanggaran hak asasi manusia, dan kerusakan lingkungan yang meluas.
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung sejak lama bahkan dari sebelum hadirnya persenjataan modern seperti sekarang, konflik Israel dan Palestina ini telah muncul. Terdapat beberapa factor yang membuat konflik ini terus berlanjut, seperti karena keinginan menguasai wilayah, factor agama atau factor sejarah yang menaungi mereka.
Beberapa solusi juga sudah ditawarkan, namun sampai sekarang tidak ada kesepakatan antara pihak-pihak yang bersengkutan. Hingga konflik Israel dan Palestina ini menjadi konflik yang paling banyak menyita perhatian public hampir diseluruh dunia. Seringkali media menyoroti penyerangan ofensif yang dilakukan oleh tantara Israel terhadap masyarakat sipil Palestina. Sorotan ini kerap kali membentuk emosi dan empati mendalam tidak hanya pada masyarakat di seluruh dunia bahkan banyak mengecam aksi Israel tersebut.
Konflik Israel-Palestina dapat dikatakan telah dimulai sejak awal abad ke-20 ketika sekelompok Yahudi Eropa mulai bermigrasi ke Palestina, yang saat itu masih merupakan wilayah Kesultanan Utsmaniyah. Migrasi ini dikenal sebagai Aliyah, yang kemudian diikuti oleh gelombang Aliyah lainnya pada dekade-dekade berikutnya. Pada saat yang sama, masyarakat Arab Palestina juga terus berkembang di wilayah tersebut. Persaingan antara kedua kelompok ini atas tanah dan sumber daya semakin memuncak pada periode antara Perang Dunia I dan II.
LALU BAGAIMANA LIGA ARAB MERESPON AKAN KONFLIK ISRAEL DAN PALESTINA
Liga arab merupakan sebuah organisasi yang didirikan oleh beberapa negara Arab yaitu mesir, irak, yordania, suriah, arab Saudi dan Lebanon pada bulan maret tahun 1945. Pada saat ini liga arab beranggotakan dari 22 negara yang dimana salah satunya adalah palestina. Tujuan dibentuknya liga arab ini pada awalnya yaitu untuk bekerja sama dalam bidang ekonomi.
Namun seiring berjalannya waktu, serta dalam pengimplementasiannya peranan politik sangatlah berpengaruh dalam dinamika liga arab kedepannya. Terlihat dari beberapa kasus seperti krisis suez pada tahun 1967 dan peran Yom kippur tahun 1973. Selain dalam bidang ekonomi dan juga politik liga arab ini juga menjalin kerja sama komunikasi, Kesehatan dan juga budaya
Pada kasus ataupun konflik antara palestina dan juga israel tentu menjadi sesuatu yang menarik perhatian liga arab itu sendiri. Karena palestina merupakan salah satu anggota dari organisasi tersebut. Melihat adanya konflik antara palestina dan juga israel tentu membuat liga arab harus turun tangan agar masalah tersebut dapat segera terselesaikan.
Pada tahapan yang pertama, untuk menyelesaikan konflik atau membela negara palestina, liga arab melakukan perang dengan israel. Perang tersebut dinamakan perang arab-israel yang terjadi pada tanggal 15 Mei tahun 1948. Selanjutnya peran liga arab untuk membantu negara palestina yaitu dengan melakukan kampanye boikot.
Aksi kampanye boikot tersebut melarang ataupun mengharamkan aktivitas transaksi antara negara-negara arab dengan israel. Kampanye boikot tersebut dilakukan pada waktu yang bertepatan setelah deklarasi kemerdekaan negara israel. Peranan yang dilakukan liga arab untuk membantu palestina dan juga untuk meredam konflik antara dua negara tersebut yaitu dengan melakukan perdamaian.