Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Kelompok 25 Gelombang 6 2022/2023 Memperkenalkan Biopori di Desa Lajuk

Diperbarui: 18 Maret 2024   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM tersebut memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri gelombang 6 kelompok 25 yang beranggotakan Inayah Wahyu W, Nur Havifah A, Alisha Rahma M, Dwi Santoso, Najmuddin Akbar, didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Nur Melizza, S.Kep., Ns., M.Kep telah berhasil melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung pada 19 Januari – 19 Februari 2024 di Desa Lajuk, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Tim PMM UMM gelombang 6 kelompok 25 mengusung tema kegiatan “Memperkenalkan Biopori”.

PMM UMM kelompok 25 gelombang 6 telah memperkenalkan teknologi biopori di Desa Lajuk, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Teknologi ini diperkenalkan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan banjir dan memperbaiki kualitas tanah di desa tersebut.

Biopori adalah lubang kecil berdiameter sekitar 10-15 cm yang digali secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini kemudian diisi dengan bahan organik, seperti daun kering atau sisa-sisa tanaman. Fungsi utama biopori adalah sebagai saluran air yang memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah secara perlahan, sehingga mengurangi genangan air dan banjir.

Fungsi utama biopori adalah sebagai saluran air yang memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah secara perlahan, sehingga mengurangi genangan air dan banjir. Melalui sosialisasi ini, masyarakat Desa Lajuk dapat memahami manfaat dan cara pembuatan biopori yang benar, sehingga dapat melakukan implementasi teknologi ini dengan baik di lingkungan mereka.

Dengan memperkenalkan teknologi biopori, PMM UMM kelompok 25 berharap dapat membantu masyarakat Desa Lajuk dalam mengatasi masalah banjir yang sering terjadi, terutama saat musim hujan. Selain itu, biopori juga dapat meningkatkan kualitas tanah dengan cara memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan air tanah.

Proses pengenalan teknologi biopori dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Lajuk. Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan manfaat dan cara pembuatan biopori yang benar, sehingga masyarakat dapat melakukan implementasi teknologi ini dengan baik di lingkungan mereka.

Dokpri

Biopori memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, biopori membantu mengurangi genangan air dan banjir. Dengan memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah secara perlahan, biopori dapat mengurangi volume air yang mengalir di permukaan tanah dan mengurangi risiko banjir. Kedua, biopori juga membantu meningkatkan kualitas tanah. Dengan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan air tanah, biopori dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan pertanian.

Selain itu, biopori juga membantu mengurangi erosi tanah. Dengan memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah, biopori dapat mengurangi aliran air permukaan yang dapat menyebabkan erosi tanah. Biopori juga membantu mengurangi pencemaran air tanah. Dengan memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah, biopori dapat mengurangi aliran permukaan yang membawa polutan ke dalam air tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline