Lihat ke Halaman Asli

Bahayanya Kecanduan Game Online Di Kalangan Pelajar

Diperbarui: 8 Januari 2025   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash


Kecanduan game online telah menjadi masalah serius di kalangan pelajar di era digital ini. Permainan online yang menarik dan interaktif dapat dengan mudah menjerat pemain muda, mengorban waktu belajar dan berpotensi merusak kesehatan mental dan fisik mereka.

Dampak Kecanduan Game Online pada Pelajar

1. Bisa Menyebabkan Kecanduan

Game online dapat dijadikan pelarian dari kelelahan aktivitas sehari-hari, tetapi jika tidak terkendali dapat menyebabkan kecanduan. Seseorang yang mengalami kecanduan game akan sulit mengendalikan diri kapan bermain dan harus berhenti. Bahkan mereka yang menyadari dampak negatifnya tetap melanjutkan bermain karena efek candu.

Kecanduan game online dapat mengurangi fokus pada apa yang dihadapi dan dilakukan sehari-hari. Otak orang yang kecanduan game akan selalu berfikir tentang game setiap saat.

2. Menyebabkan Mood Changer

Game online dapat mempengaruhi emosi pemainnya. Ketika kalah dalam permainan, reaksi seperti menggebrak tangan ke meja, memarahi teman, atau berkata-kata kotor sering terjadi. Hal ini disebut mood changer, yaitu kondisi dimana mood seseorang berubah-ubah akibat suatu kondisi.

Jika tidak terkendali, mood changer ini dapat berdampak negatif pada perilaku pemain, bahkan meningkatkan kemungkinan kekerasan fisik maupun verbal serta meningkatkan agresifitas seperti mudah marah dan emosi.

3. Membuat Otak Depan Tidak Berkembang

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja otak anak yang sering bermain game memiliki kecenderungan otak depan tidak berkembang. Sebaliknya, anak yang lebih banyak belajar aritmatika akan lebih berkembang otak depannya.

Hal ini berdampak besar pada penurunan konsentrasi belajar yang berimbas pada prestasi akademik siswa. Anak yang sering bermain game cenderung malas berpikir dan sulit fokus pada pelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline