Lihat ke Halaman Asli

PRAMUDYO WISNU SUPROBO

Mahasiswa/Wiraswasta

Analisis Wacana Perbaikan Perpustakaan SDN 03 Sroyo

Diperbarui: 18 Juni 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by Pramudyo Wisnu S./

Program Kampus Mengajar yang dilaksanakan di SDN 03 Sroyo berfokus pada revitalisasi perpustakaan sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi siswa. Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berperan aktif dalam mengembangkan dan menghidupkan kembali perpustakaan sekolah yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal. Melalui analisis wacana ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana program ini diimplementasikan, tantangan yang dihadapi, serta dampaknya terhadap siswa dan komunitas sekolah.

Implementasi program Kampus Mengajar di SDN 03 Sroyo dimulai dengan penataan ulang perpustakaan sekolah. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini membawa metode inovatif dalam pengelolaan perpustakaan, seperti pengkategorian buku yang lebih sistematis, penambahan koleksi buku bacaan yang relevan, dan penciptaan ruang baca yang nyaman dan menarik bagi siswa. Selain itu, mereka juga mengadakan kegiatan literasi, seperti sesi membaca bersama, lomba cerita, dan diskusi buku, yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa.

Namun, program ini menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya minat baca di kalangan siswa, yang seringkali disebabkan oleh kurangnya dukungan budaya literasi di rumah dan lingkungan sekitar. Selain itu, keterbatasan anggaran untuk menambah koleksi buku dan memperbaiki fasilitas perpustakaan juga menjadi hambatan yang perlu diatasi. Tantangan lainnya adalah memastikan keterlibatan guru dan staf sekolah dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.

Dampak positif dari program Kampus Mengajar dan revitalisasi perpustakaan di SDN 03 Sroyo mulai terlihat dengan peningkatan antusiasme siswa terhadap kegiatan literasi. Siswa menjadi lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang diadakan. Peningkatan minat baca ini berkontribusi pada perkembangan kemampuan literasi mereka, yang tercermin dalam peningkatan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, guru juga mendapatkan manfaat dari program ini melalui peningkatan wawasan tentang cara memanfaatkan perpustakaan dalam mendukung proses belajar mengajar.

Melalui analisis wacana ini, dapat disimpulkan bahwa program Kampus Mengajar dan revitalisasi perpustakaan di SDN 03 Sroyo memberikan banyak manfaat, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi. Untuk keberlanjutan program ini, diperlukan kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan komunitas lokal. Sekolah dapat menjalin kemitraan dengan perpustakaan daerah dan lembaga literasi untuk memperkaya koleksi buku dan kegiatan literasi. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan perpustakaan sekolah dapat menjadi pusat kegiatan literasi yang vital dan meningkatkan budaya baca di kalangan siswa SDN 03 Sroyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline