Lihat ke Halaman Asli

Eka Ilmiyatun Nisa

sedang belajar menulis

PC IMM Bangkalan Gelar Kajian Ekologi: Konservasi Hutan di Era Perubahan Iklim

Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Kader PC IMM Bangkalan /dok. pri

Bangkalan -- PC IMM Bangkalan menggelar kajian ekologi dengan tema "Konservasi Hutan di Era Perubahan Iklim" sebagai respons terhadap urgensi perubahan iklim yang semakin nyata. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 3 Oktober 2024, bertempat di aula K.H. Mas Mansyur, dengan menghadirkan Immawati Melinda sebagai pemantik diskusi, sementara moderator Immawan Sibyan memimpin jalannya kajian.

Perubahan iklim telah menempatkan hutan dalam ancaman serius, dimana deforestasi dan degradasi lingkungan semakin memperparah kerusakan ekosistem. Hutan, sebagai paru-paru dunia, menjadi salah satu benteng utama dalam melawan krisis ini. Kajian ini menjadi wadah penting untuk membahas peran vital hutan dan upaya konservasi yang dapat diterapkan.

Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dari kader yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu lingkungan. Dalam diskusi tersebut, Immawati Melinda menekankan dampak buruk perubahan iklim terhadap kelestarian hutan dan pentingnya tindakan segera. Selain itu, dibahas pula berbagai strategi inovatif dalam upaya konservasi, serta peran masyarakat dan kebijakan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.

Immawan Jhon juga menambahkan bahwa penyebab paling besar dalam meningkatnya pemanasan global adalah industrialisasi dan meningkatnya emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), chlorofluorocarbon (CFC) dan gas lainnya secara berlebihan di atmosfer.

Immawati Melinda menutup diskusi dengan kalimat yang menggugah, "Jadikan bumi sebagai our home, bukan sekadar our house. Our home adalah rumah yang nyaman, tempat bersandar. Sedangkan our house hanya sekadar tempat tinggal. Kita harus menjaga bumi sebagai tempat hidup yang aman dan nyaman bagi generasi mendatang."

Immawan Sibyan juga menambahkan pandangan yang mengejutkan tentang dampak perubahan iklim terhadap generasi saat ini. "Anak-anak yang lahir saat ini menghadapi risiko terdampak pemanasan global 7 hingga 8 kali lebih besar daripada kakek nenek mereka," ungkapnya.

Kajian ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kader terhadap pentingnya konservasi hutan dan perlindungan lingkungan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.

Melalui jargon "Selamatkan Hutan, Selamatkan Masa Depan", PC IMM Bangkalan mengajak para kader untuk bersama-sama menyadari pentingnya melestarikan hutan demi masa depan generasi mendatang(Eka). 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline