Lihat ke Halaman Asli

ETIK NUNUK SETYORINI

SURVEIOR AKREDITASI LAB.KES PADA LPA LAPRIDA, ATLM DI RSUD DR.ABDOER RAHEM SITUBONDO, MAHASISWI MAGISTER HUKUM KESEHATAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

Generasi Z dan Fenomena Bunuh Diri (Suicide), Bagaimana Pencegahannya?

Diperbarui: 23 November 2023   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar WHO

Secara global, bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dengan kecenderungan peningkatan pada kelompok anak dan remaja. Tingkat bunuh diri bervariasi mulai dari ide bunuh diri, ancaman bunuh diri, percobaan bunuh diri dan tindakan bunuh diri. Faktor risiko bunuh diri pada anak dan remaja mencakup gangguan psikiatri, stresor psikososial, faktor kognitif dan faktor biologi. Selain itu bunuh diri pada anak dan remaja juga dipengaruhi oleh perkembangan kognitif, pemahaman mengenai kosep kematian, faktor afektif dan peran kelekatan.

Bunuh diri adalah usaha tindakan atau pikiran yang bertujuan untuk mengakhiri hidup yang dilakukan dengan sengaja, mulai dari pikiran pasif tentang bunuh diri sampai akhirnya benar-benar melakukan tindakan yang mematikan. 

Keparahan tingkat bunuh diri bervariasi, mulai dari ide bunuh diri, ancaman bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan melakukan bunuh diri (completed suicide). 

Ide bunuh diri yaitu pemikiran untuk membunuh diri sendiri; membuat rencana kapan, dimana, dan bagaimana bunuh diri akan dilakukan; dan pemikiran tentang efek bunuh dirinya terhadap orang lain. 

Ancaman bunuh diri merupakan ungkapan yang ditujukan kepada orang lain yang mengindikasikan keinginan untuk melakukan bunuh diri. 

Sedangkan percobaan bunuh diri/parasuicide didefinisikan sebagai semua tindakan melukai diri sendiri dengan hasil yang tidak fatal dengan tujuan untuk mencari perhatian, dan keinginan untuk menjadikan bunuh diri sebagai penyebab kematian yang tercantum pada sertifikat kematian atas dirinya (Rathus dan Miller, 2002; Pelkonen dan Marttunen, 2003; Orden et al., 2011) 

Beberapa Kejadian Bunuh diri pada remaja

Seorang remaja berusia 15 tahun ditemukan tewas di apartemen di Cakung, Jakarta Timur. Polisi menduga korban tewas bunuh diri.
Korban ditemukan pada pada Minggu (6/8/2023), sekitar pukul 21.00 WIB. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan selembar gambar di dekat korban.

Remaja berinisial FJ (17) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan tewas dalam posisi tergantung di kamar mandi rumahnya. Aksi itu diduga karena stres dengan masalah hidupnya. "Telah meninggal dunia seorang warga, karena gantung diri dengan menggunakan tali rapiah," ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS kepada detikSulsel, Kamis (1/6/2023).


Seorang remaja laki-laki ditemukan tewas gantung diri di kamarnya. Korban nekat bunuh diri diduga karena depresi ditinggal kekasihnya menikah. Korban yakni F (20) warga Desa Ngraseh, Dander, Bojonegoro. Korban tewas tergantung dengan kain sarung dan kedua tangan terlihat memegangi seutas kain yang terlilit di lehernya.

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobil di Sidoarjo, Jawa Timur. Mahasiswi berinisial CA (21) itu juga meninggalkan dua surat wasiat yang diduga ditulis sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline