Lihat ke Halaman Asli

Citra di Balik Slogan Kota Pamekasan Hebat: Rajjha, Bhajjhra, tor Parjhugha

Diperbarui: 20 Desember 2022   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: flickr | Monumen Kota Pamekasan

Pamekasan merupakan salah satu dari empat kota yang terletak di pulau Madura, Jawa Timur. Jika Surabaya memiliki ikon monumen Tugu Pahlawan maka tidak kalah juga, Pamekasan juga memiliki ikon-ikon unik yang perlu diketahui. Sehingga, apa sih makna dari slogan, logo dan monumen yang dimiliki oleh kota yang memiliki julukan Bumi Gerbang salam ini? 

Bumi Gerbang Salam (Gerakan Pembangunan Masyarakat Islam), merupakan sebuah gerakan bersama agar masyarakat Pamekasan mempunyai sikap yang islami.  

Kabupaten Pamekasan memilih kota Gerbang Salam sebagai wujud pembangunan masyarakat islami, berperadaban, dan menolak segala bentuk perilaku melawan hukum seperti tindakan kriminal, asusila, juga korupsi yang sangat membahayakan bagi masa kini dan masa depan bangsa. 

Mungkin tidak banyak yang tahu mengenai arti logo, slogan dan monumen yang dimiliki oleh Kota Pamekasan. 

sumber: ppid.pamekasankab

Sungguh menarik, berikut merupakan arti dari logo yang dimiliki oleh Kota Pamekasan. 

  • Perisai berbentuk teratai bersudut lima beraturan berwarna hijau. Memiliki makna,melambangkan kesucian, keadilan dan harapan masa gemilang, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa.
  • Bintang berwarna kuning emas. Maknanya, melambangkan pedoman hidup yang berkeutuhan Yang Maha Esa.
  • Daun/Bunga kapas berwarna hijau muda/putih dan setangkai padi berwarna kuning. Memiliki makna, melambangkan keadilan sosial dan kemakmuran.
  • Madu Ganda Mangesti Tunggal, artinya Madura yang harum ikut serta mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Mekkas Jatna Paksa Jenneng Dibi'. Maknanya, dengan kemampuan sendiri dan didukung oleh masyarakat kabupaten Pamekasan dalam menjalankan pemerintahan. 

Tidak hanya itu, Kota Pamekasan juga memiliki slogan "Pamekasan Hebat, Rajjha, Bhajjra tor Parjhugha". Dengan demikian slogan tersebut memiliki makna yang sangat luas dan mendalam termasuk dalam peningkatan ekonomi masyarakat apabila masyarakat memanfaatkannya dengan baik maka masyarakat akan hidup sejahtera.

Bahkan, monumen arek lancor sebagai sejarah yang tak bisa lepas dari Kota Pamekasan. Menariknya keberadaan monumen ini karena diapit oleh dua bangunan tempat ibadah, yaitu masjid Agung Asy Syuhada' di sebelah barat dan Gereja Maria Ratu Para Rasul yang berada di sebelah timur. Monumen tersebut merupakan monumen perjuangan atau tugu peringatan kepahlawanan rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dimana bentuk monumen menggambarkan kobaran api tak kunjung padam yang terpencar dari perpaduan senjata tradisional yang dimiliki oleh rakyat Madura yakni "Celurit (Arek)". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline