Lihat ke Halaman Asli

Menelisik tingkat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia

Diperbarui: 27 Juni 2024   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenkes RI (2022)

Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang kesehatan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Anisykurlillah dan Supit, 2022). Perlu adanya pembangunan kesehatan terutama pada daerah tertinggal yang tersebar pada 62 kabupaten dan 11 provinsi di Indonesia dengan keterbatasan akses layanan kesehatan dan infrastuktur yang kurang memadai sehingga dapat mencapai pembangunan nasional secara menyeluruh. 

Kondisi geografis yang menghambat aksebilitas menuju layanan kesehatan primer, kurangnya sumber daya manusia dalam menjalankan pelayanan kesehatan, serta faktor sosial budaya merupakan berbagai faktor yang menjadi tantangan pembangunan kesehatan sehingga akses dan mutu pelayanan kesehatan primer masih menjadi masalah di daerah tertinggal, kepulauan, dan perbatasan (Adisusanto et all, 2022). 

Aksebilitas menjadi hal yang sangat penting apabila terjadi kegawatdaruratan. Masyarakat harus mampu menjangkau layanan kesehatan dan tenaga kesehatan harus segera menjangkau pasien sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat. Masalah kesehatan yang mungkin muncul karena kurangnya aksebilitas menuju layanan kesehatan adalah kematian ibu dan anak (AP, 2019). Kemenkes RI (2024) menyebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan dua indikator yang menentukan derajat kesehatan suatu negara. Kedua indikator tersebut mejadi perhatian pemerintah sebab Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di ASEAN dalam tingkat kematian ibu dan peringkat ketiga tertinggi di ASEAN dalam tingkat kematian bayi. 

Mengutip dari Buku Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Bayi (2023), Kematian Ibu merupakan kematian seorang wanita saat hamil, melahirkan, atau 42 hari setelah berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehamilan dan bukan karena kecelakaan atau faktor kebetulan. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi tolak ukur atau indikator kesehatan negara dan keberhasilan pelaksanaan program kesehatan (Madani, 2022). Angka Kematian Ibu (AKI) diukur per 100.000 kelahiran hidup. Nurhidajat dan Kusumawati membagi penyebab Kematian Ibu sebagai berikut:

1. Kematian obstetri langsung (direct obstetric death) yaitu kematian ibu yang disebabkan langsung oleh kehamilan, persalinan dan nifas. 

2  Kematian obstetri tidak langsung (indirect obstetric death) yaitu kematian yang diakibatkan oleh penyakit yang tidak disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas.

Kematian bayi merupakan kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir sampai bayi berusia tepat satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) diukur per 1000 kelahiran hidup (Madani, 2022). Berikut penyebab kematian bayi secara garis besar pada Buku Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Bayi (2023) :

1  Kematian Neonatal atau Kematian Bayi Endogen terjadi pada bulan pertama setelah lahir karena faktor pembawa dari orang tuanya.

2. Kematian Post-Neonatal atau Kematian Bayi Eksogen terjadi setelah usia satu bulan hingga satu tahun karena faktor luar atau pengaruh lingkungan

Data sensus penduduk menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan mencapai 189 per 100.000 ribu kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 16.9/1000 kelahiran hidup. Meskipun menurun dari tahun sebelumnya, penurunan AKI dan AKB masih jauh dari target kesepakatan pembangunan global yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-3 Good Health and Well-Being (Anisykurlillah dan Supit, 2022).

Permasalahan ibu dan bayi merupakan permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian besar sebab banyak sekali faktor yang memengaruhinya. Sebagian besar kematian bayi dapat dicegah (Rohmawan, 2023) dan penyebab kematian ibu hamil sebenarnya bisa dicegah (Kemenkes, 2024). Strategi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dapat dilakukan sesuai dengan program prioritas Kemenkes RI yang diumumkan pada tahun 2022 sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline