Lihat ke Halaman Asli

I MadeDeva

mahasiswa

Multikulturalisme di Pura Pabean

Diperbarui: 9 Januari 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pura Pabean berlokasi di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak, Tepatnya didepan pura pulaki. Sebelum ke pura pabean hendaknya kita melakukan persembhyangan di pura pulaki terlebih dahulu sesuai rentetan (langkah-langkahnya) dari Pura Pabean yg sebagai bagian dari pesanakan pura pulaki. Pujawali dari Pura Pabean berbarengan dengan Pura Pulaki yakni saat Purnama Sasih Kapat. Pura Pabean masih eksis hingga saat ini di Bali, meskipun dikenal sebagai salah satu pura kuno. Multikulturalisme pada pura ini tidak hanya dari pemeluk Hindu, melainkan juga dari penganut Kong Hu Chu. 

Pura Pabean juga berkaitan dengan perjalanan suci Dang Hyang Nirartha ke Bali, sehingga pura ini menjadi bagian dari pura pesanakan Ida Bhatara Sami Pura Pulaki. Diketahui dulunya Kapal- kapal asing yang tiba baik itu berasal Cina, Melayu serta Bugis pada masa penjajahan kolonial Belanda tentu membawa kultur yang berbeda-beda, itu semua tercermin pada wujud visual Pura Pabean. Adapun beberapa bangunan-bangunan pelinggih yang ada di pura pabean yg memiliki arsitektur yang mencapai dinamisme dan inovasi, yang mencerminkan nilai-nilai filosofis dan kaidah tradisional pada pura pabean. 

Seperti yang terlihat Sebuah desain bangunan yang kini ada di pura pabean tidak hanya didasarkan dalam nilai-nilai keindahan namun juga menyerap nilai-nilai sejarah, filosofis dan tradisional, sekaligus menaikkan kealamian dan potensinya. Keadaan yg tercermin berdasarkan tata ruang yang masih mengikuti nilai-nilai filosofis arsitektur, aspek arah, hierarki ruang, tingkat tinggi dan rendah suatu situs, dan keselarasannya dengan kondisi lingkungan setempat. (ujar putu ngurah arjana)

Denan keunikan yang dimiliki Pura Pabean sangat mencirikan mengenai nilai multikulturalisme serta toleransi antarumat beragama. Serta banyak nilai yang telah terjaga sejak lama dan masih tetap eksis hingga saat ini di tengah ancaman intoleransi dan paham radikalisme yang berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline