Lihat ke Halaman Asli

Mulia. S

Blogger // Writer

Jatuh Cinta atau Sekadar Terpesona?

Diperbarui: 7 Juni 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay

Pernahkah Anda merasa terpesona oleh seseorang? Mungkin saat pertama kali bertemu, ada keajaiban yang membuat hati berdebar kencang, atau mungkin ada sisi mereka yang begitu memikat. Namun, pernahkah terbersit pertanyaan, apakah perasaan itu adalah cinta sejati, atau hanya sekadar kagum yang sesaat?

Pertanyaan ini sering menghantui pikiran, karena perbedaan antara jatuh cinta dan terpesona bisa sangat kabur. Jatuh cinta adalah perasaan yang dalam dan tumbuh secara bertahap, sementara terpesona seringkali hanya bersifat permukaan dan berlalu begitu saja.

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa terpesona adalah hal yang alami. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang memiliki pesona atau keunikan tertentu, otak kita merespons dengan melepaskan hormon-hormon yang membuat kita merasa senang. Namun, ini belum tentu berarti kita sedang jatuh cinta.

Jatuh cinta melibatkan perasaan yang lebih dalam. Ini melibatkan pemahaman dan penerimaan akan kelebihan dan kekurangan pasangan. Jatuh cinta juga melibatkan komitmen untuk saling mendukung dan membangun hubungan yang sehat dan kuat.

Penting untuk tidak terjebak dalam perasaan terpesona tanpa memahami apa yang sebenarnya kita rasakan. Terpesona bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih besar, tetapi tanpa pemahaman yang jelas tentang perasaan kita, kita bisa saja salah arah.

Jadi, bagaimana cara membedakan antara jatuh cinta dan terpesona? Salah satu caranya adalah dengan mengenal diri sendiri lebih dalam. Ketika kita mengerti apa yang kita butuhkan dan inginkan dalam sebuah hubungan, kita akan lebih mampu memahami perasaan kita terhadap orang lain.

Jatuh cinta atau terpesona, keduanya adalah pengalaman yang bisa memberi warna pada kehidupan. Yang terpenting adalah kita bisa belajar dari setiap pengalaman tersebut, dan menjadikannya sebagai bekal untuk meraih hubungan yang sehat dan bahagia di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline