Lihat ke Halaman Asli

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 23 November 2021   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui munculnya covid-19 menjadi kendala bagi semua kalangan di negara ini, bahkan di seluruh dunia. Di akhir tahun 2021 ini, kita bisa melihat kilas balik kegiatan masyarakat Indonesia yang dilakukan selama pandemi di sepanjang tahun 2020 hingga 2021. Banyak orang yang mengeluh karena jenuh, pasalnya kegiatan seperti bekerja, belajar yang dilakukan di rumah, dan segala kegiatan seperti berbelanja, bermain masih dibatasi.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar dapat beradaptasi kebiasaan baru new normal dengan menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dari kerumunan, memakai masker jika harus keluar rumah, dan selalu mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19.

Beberapa sekolah sudah menerapkan kebijakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara offline atau tatap muka tetapi masih terbatas, dan sebagian ada yang masih dilakukan secara daring demi mencegah penyebaran virus corona yang masih terjadi saat ini.

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan di rumah atau sistem dalam jaringan (daring), perlu bantuan teknologi digital seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom, video konferensi, telepon atau live chat, dll. Untuk penunjang media pembelajaran daring, mengharuskan para pihak dalam bidang pendidikan terutama guru, murid dan orang tua dituntut untuk melek teknologi.

Pembelajaran dengan metode daring dinilai sangat kurang efektif bagi guru dan murid, karena sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring tersebut membuat guru menjadi kurang maksimal dalam memberikan materi pelajaran. Sehingga menjadikan materi tidak dapat diterima dengan baik oleh murid. Yang kemudian mengakibatkan murid akan merasa jenuh dengan pembelajaran daring. Selain itu, akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi.

Tetapi dibalik keluhan-keluhan tersebut, ada dampak positif setelah ditetapkan pembelajaran daring. Diantaranya, guru dan murid dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran daring. Di era teknologi yang semakin canggih ini, guru maupun murid dituntut agar memiliki kemampuan di bidang teknologi pembelajaran.

Penguasaan murid maupun guru terhadap teknologi pembelajaran daring, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Selain itu, guru menjadi lebih persuasif karena membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran yang membuat murid semakin tertarik. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat murid tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.

Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitor atau mengawasi perkembangan belajar anak secara langsung.

Demikian dampak-dampak yang terjadi adanya pandemi covid-19 ini, selain dampak negatif yang dirasakan, namun juga terdapat hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran daring, maka dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline