Aku menjagamu lewat puisiku.
Sekilas namun membekas.
Itulah maknanya.
Namanya chemistri, katanya.
Urung niat berdalih untuk berlawan arah.
Aku menulis ditempat yg sama, dan kamu tau itu tentunya.
Walaupun sekedar melihat saja. mamun pesanku sampai juga.
Sebagai obat rindumu dikala senja.
Engkau pergi tanpa secarik pesan.
Yg semula aku merasa kehilangan.
Kini aku sudah menemukanmu.
Karena kamu selalu ada digoresan penaku.
Disetiap saat aku menjagamu.
Aku menjagamu lewat puisiku.
Bila engkau sedang goyah, akan ada pegangannya.
Bila engkau sedang sedih akan ada penghiburannya.
Bila engkau sedang ragu, akan ada tuntunannya.
Bila engkau sedang rindu..aku akan memelukmu dengan puisiku.
Puisi ini hanya sederhana.
Tak banyak sarat makna.
Namun aku akan selalu ada.
Bila kamu terjaga, bukalah dan bacalah, kita saling memadu rindu bersama.
Karena dengan puisi ini, aku akan selalu menjagamu senantiasa.
27mei2018
Daun kering
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H